Skema: HEBOH SASTRA MASUK KURIKULUM MERDEKA, APA KATA DUNIA?

Terakhir, adalah lazim berdasarkan riwayat aneka ragam “daftar rekomendasi”, “karya pilihan”, atau apapun nama yang disematkan, hasil akhir akan selalu mengundang pro-kontra khalayak. Tak akan pernah bisa memenuhi keinginan semua kalangan.

Dengan semua kelemahan ‘buku panduan’ dan–dugaan saya–kurangnya intensitas komunikasi antara tim kurator dan _reviewer_ (eksternal) dengan tim buku Kemendikbudristek (internal), bagaimana pun sebuah ikhtiar nyata sudah dimulai.

Masih jauh dari sempurna, tentu saja. Seperti ‘tak ada gading yang tak retak’ pun tak ada program yang bisa memuaskan semua pihak. Yang penting, jangan sampai langkah awal ini terhenti akibat menuai beragam kritik, atau setelah nanti berganti pemerintahan pada Oktober 2024 dengan konsekuensi klise ‘Ganti menteri, ganti kebijakan’ seperti selama ini terjadi.

Kalau masih saja ada tabiat birokrasi berjalan seperti itu, maka “Apa kata dunia?” — meminjam ucapan khas Nagabonar, sang ‘Jenderal’ pencopet dari Lubukpakam.

Cibubur, 26 Mei 2024

*Penulis novel _Nagabonar Jadi 2_

BACA JUGA:  Prof. Dr. Umar Congge: UMSI Berkolaborasi Internasional dengan Universitas Muhammadiyah Malaysia Menuju Kampus Global