Yayasan Kebudayaan Aruna Ikatuo Indonesia Membedah ‘Manusia Belang'” Alfian Dippahatang

“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai langkah awal untuk menggali lebih dalam kekayaan literasi yang ada di sekitar kita, memperkuat rasa cinta terhadap karya-karya lokal, dan bersama-sama membangun komunitas yang peduli akan seni dan budaya,” katanya.

“Setiap kata yang kita baca adalah jendela menuju dunia baru; setiap diskusi adalah jembatan untuk saling memahami. Ayo, bergabunglah dengan kami dalam perjalanan menelusuri makna dan keindahan dalam setiap karya!” Katanya dengan semangat ini.

Ketua Yayasan, yang juga tercatat sebagai dosen Departemen Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin ini berharap sinergi antara yayasan dan para komunitas dapat terus terjalin, menciptakan ruang bagi kreativitas dan inspirasi yang tiada henti.

Senada dengan itu, Kartini, penggiat Rumah Literasi sekaligus mahasiswa Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Unhas, dengan penuh semangat berbagi pandangannya.

“Kegiatan ini benar-benar menyenangkan! Bedah novel ‘Manusia Belang’ memberi kita ruang untuk berdiskusi dan merasakan keindahan setiap kata yang ditulis. Rasanya seperti kita diajak berkelana dalam dunia baru, di mana setiap karakter memiliki cerita yang bisa kita ambil sebagai pelajaran,” singkatnya.

BACA JUGA:  Penyair Membaca 80 Tahun Indonesia Merdeka, Octavianus Masheka : Masih Banyak 'PR' yang Harus Dilakukan Menuju Indonesia Emas

Di sisi lain, Fahruddin, mahasiswa Prodi Manajemen Dakwah Universitas Islam Negeri Alauddin, menambahkan, “Melalui acara ini, kita tidak hanya belajar dari karya sastra, tetapi juga memperkuat ikatan antar komunitas. Ini adalah momen memahami sastra dan kehidupan bertemu, menciptakan harmoni yang indah.”

Dengan semangat yang membara, mereka berharap kegiatan serupa dapat terus digelar, menyemai benih cinta terhadap sastra di hati generasi, Acara ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya sastra dalam memperkaya jiwa dan budaya kita.

“Dengan semangat kolaborasi, Yayasan Kebudayaan Aruna Ikatuo Indonesia dan seluruh peserta berharap untuk terus melestarikan cinta terhadap literasi dan seni di tengah masyarakat,” pungkasnya bersemangat.

br
br