Maka janji tersebut patut disambut dengan hati gembira.
Mampukah event EBIFF 2025 ini menjadi ruang terbuka yang inklusif untuk saling mengenal lebih dekat melalui budaya, seni, dan interaksi personal ?
Dengan adanya EBIFF sebenarnya potensial jadi ruang terbuka yang inklusif untuk menjalin interaksi personal dari masing masing etnik dengan komunitas rantaunya. Kontingen dari provinsi atau kota/kabupaten bisa dirancang dipertemukan dengan kerukunan keluarga atau paguyuban masing-masing etnik.
Di saat mana mereka saling temu kangen, mengenal lebih dekat serta berdiskusin tentang budaya dan seni bahkan mungkin bisa membuka peluang dan percakapan bisnis.
Selain itu interaksi peserta dengan paguyubannya akan berdampak pada antusias kedatangan penonton.
Pimpinan kontingen Sulawesi Selatan Dewi Ritayana menyatakan, komunikasi dan interaksinya dengan Pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan ternyata sangat membantu timnya mengatasi masalah penginapan.
Hal yang sama diakui pula oleh Andi Tenri Lebbi -koreografer tari dan pimpinan kontingen Nusa Tenggara Timur. Ia dibantu penyediaan akomodasi penginapan oleh tokoh masyarakat daerahnya. Untuk itu keduanya menyampaikan terima kasih dan apresiasi.
Dewi Ritayana- Pimpinan kontingen Sulawesi Selatan pun berharap agar pemerintah daerahnya dapat menyelenggarakan event serupa. Karena Potensi Sulawesi Selatan cukup kuat.
Misalnya untuk venue acara, bisa saja dengan merenovasi dan merekondisi Gedung Triple C di Kawasan Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar untuk dapat digunakan sebagai Creative Hub. Tempat interaksi, seni,budaya, ekonomi kreatif dan UMKM.
Mampukah event EBIFF 2025 mencapai target pendapatan Rp12 miliar ?
Pendapatan dari event EBIFF tentu tidak hanya dihitung dan bergantung pada sumber dana dari Pemerintah dan sponsor seperti Bank Kaltimtara, Pupuk Kaltim, Bayan Grup, PT Watu Pantai Lamaru.
Tapi lebih diutamakan adalah barapa hasil dari terjadi sirkulasi ekonomi dan bisnis pada sektor swasta, UMKM dan pelaku ekonomi kreatif yang lebih dinamis.
Jika mengutamakan pendapatan dari adanya interaksi bisnis UMKM dan pelaku ekonomi kreatif bagaimana strategi pemasarannya. Jika melihat pada apa yang terjadi di beberapa outlet maka sulit diharapkan berhasil optimal.
Simak saja di beberap venue bagaimana both ditata, cara menjajakan dan promosi produk yang dikerjakan apa adanya.
Untuk pendapatan dari sektor perhotelan, wisata belanja, wisata kuliner, transportasi dan jasa lainnya jika hanya dengan mengandalkan kedatangan partisipan acara, potensinya sangat kecil dan perlu dimassifikasi.