Takkan Ku Minta Hatimu Lagi

Takkan Ku Minta Hatimu Lagi
(Nhaya Ginaya)

Mendengar namamu bagai memikul beban
Aku bisa jadi siapapun yang kuingin walau tanpamu
Cintaku yang terlalu besar
Dalam bijak menerima kerasmu yang selalu menjadi kecil di sisi lain
Berkatmu, telah tertutup pintu hatiku

Jika harus membenci, izinkan ku benci dirimu saja
Sekencang degupan jantungmu
Sekencang itu pula aku berlari mundur tuk menjauhimu
Kubiarkan kau dahulu sampai lelah
Tak apa menatapku nanar
Tak apa sepotong hatiku kau bawa bersamamu
Aku masih punya Pemilik Hati
Yang mampu mengutuhkannya dengan hati yang lain, walau bukan melalui hatimu lagi

Takkan lagi ada tanya
Mengapa hanya aku yang berjuang mempertahankan cinta ini?
Cerita kita telah menemui ujung
Telah terikhlas olehmu sejak dahulu
Sementara aku, baru mengikhlasnya sekarang

Segalanya kan kutempuh
Walau cintaku yang besar, akan mengobarkan api di bumi hatiku
Bukankah telah lama kau gemakan agar ku pergi?
Baiklah…
Aku benar-benar pergi
Dari tiap sudut inti jiwamu yang dulu kutapai demi hatimu ke hatiku

BACA JUGA:  BISIKAN BISU

Tetap kusilakan dirimu menatap lukaku
Walau pedihnya tiada terperi
Kuharap tak ada sesalmu dan sesalku yang merintih
Biarlah samar bayangmu dan bayangku dalam kenang
Dihembus angin duka

Yakinku memang begitu kuat padamu
Aku tahu…
Tuhan menumbuhkannya secara alami di hatiku
Tapi kau tahu
Tuhan mengadilkan kuasa-Nya pada kisah kita
Tenang saja…
Tak kan kuminta hatimu lagi
Berada dihati-Nya kan kembali dengan perasaan bahagia
Tak lagi kecewa seperti saat ku berada di hatimu

Dulu kau selalu menjadi kekuatan
Sekarang, kekuatan itu kau sulap menjadi kelemahan
Cinta yang dulu kau susah payah bangun di hatiku
Jua berhasil kau robohkan dengan sangat bijak
Aku menikmatinya

Dahulu, selalu kuminta hatimu pada Sang Pemilik Hati
Walau selalu kutatih sabarku
Tapi dasarnya, kita tak disatukan
Kita kan menemukan hati tuk bersatu
Di lain wadah, tentunya itu terbaik bagiku dan bagimu

Aku berserah jika tak ditakdirkan bersama
Kerana hatimu berhak bahagia
Begitupun hatiku
Walau tak harus menjadi kita

BACA JUGA:  Nasrul dan Hikayat di Balik Buku M Hidayat

Jika pencarian bahagiamu terhenti walau tak bersamaku
Bahagiaku pun cukup dengan tidak bersamamu
Ku kabulkan inginmu
Tuk tak meminta hatimu lagi
Kini, aku berpasrah menjadi penghuni hati-Nya yang takkan pernah berkabung

Pergilah…!
Kembalimu takkan ku semogakan