“Entah karena kecintaan atau kerinduan yang mendalam, sehingga menjadi cerita ini,” tebak Ishakim.
Sementara itu Asia Ramli Prapanca secara tegas menyatakan bahwa cerpen ini harus didiskusikan kembali dengan lebih konferehensif agar diketahui makna dari setiap cerita yang dibuat.
Ia juga mengusulkan agar buku Cerpen ini dicetak lebih banyak lagi dan dapat dibagikan kepada peserta untuk dapat didiskusikan lagi.
“Jadi harus kita diskusikan lagi,” tegas Sutradara teater Sultan Hasanuddin ini.
Sekilas Anil Hukma
Anil Hukma lahir di Kampung Kassi Kebo Kabupaten Maros Sulawesi Selatan pada 1 September 1970.
Ia sudah menulis puisi dan cerpen sejak SMP, kemudian dilanjutkan sejak SMA. Kuliah di jurusan Komunikasi Fisipol Universitas Hasanuddin menjadikan proses kreatifnya semakin berkembang, apalagi sejak dirinya bergabung di Surat Kabar Kampus Identitas Unhas.
Antologi Ombak Losari (Puisi Indonesia, Jakarta 1993) adalah salah satu Antologi puisi yang pernah dibuatnya.
Dirinya juga pernah meraih juara Lomba Puisi pada Peksiminas (Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional) III tahun 1995 di Denpasar.
Baginya menulis cerpen atau puisi, tanpa memikirkan ada yang mau membaca atau tidak karyanya. Karena dirinya melakukan proses kreatifnya berangkat dari keresahan dan buku-buku serius yang dibacanya.
Baginya, membaca bukan sekedar membaca, akan tetapi ada yang hakikatnya yang membaca.