Saat Menikmati Green Tea dan Bunga, Syahril Patakaki Sodorkan Butta Passolongang Ceratta

NusantaraInsight, Makassar — Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) bersama Universitas Pancasakti (Unpacti) Makassar menggelar diskusi buku Green Tea dan Bunga karya Rahman Rumaday (Founder K-Apel), Senin (6/1/2024) di Aula Unpacti Makassar.

Acara yang digandeng dengan penandatanganan MoU itu dibuka langsung oleh Rektor Unpacti Makassar Dr H. Ampauleng, SE.,M.Si, dengan menghadirkan dua narasumber dari Gen Z dan milenial yaitu Zakiah Izzati (siswi SMAN 17 Makassar) dan Risma Asriani Azis Genisa (Akademisi muda dan penulis).

Di tengah acara diskusi, Penyair Makassar atau dia sering menyebut dirinya sebagai Pasanja’ Mangkasara, Syahril Patakaki Dg. Nassa menyodorkan Sanja Mangkasara untuk lantunkan, dimana Sanja ini mengajak kita untuk mengingat tanah kelahiran.

Sanja yang dibuat pada 11 Agustus 2024 lalu oleh Syahril Patakaki atau akrab disapa Dg Nassa berisi seruan agar kita selalu mencintai tanah kelahiran serta menjunjung persatuan dan kesatuan bangsa.

Berikut ini Sanja Mangkasara dengan dwi bahasa karya Syahril Patakaki Dg. Nassa berjudul Butta Passolongang Ceratta.

BUTTA PASSOLONGANG CERATTA

BACA JUGA:  AKU KADER BUKAN KADERA

Teaki bata-batai
ranggasela panrannuang
tena antu maraeng
pannyaleori
ri julu bansata
aklipung Massongongkang pangngai
ri butta passolongang ceratta
Mangkasara

Niak pasang
manna ronronngi butta maraeng
ta sosarak butta karaeng
na ikatte atajaki
ta gesarak sikko pakrimpungang
pangngai ri Mangkasara

Akrimpungki numammiyo
silebangang samaturuk
to maradekaya antu
ma’lembarang toddopuli
na tena kisigenra-genra
paranta tu Mangkasara

Pareki pallewai
kana lambusuka
gauk labbirika
sipakainga ri katojengang
nubulo sibatang
addongkok mattompok erok
amang sannang salewangang
butta passolongang ceratta
Mangkasara.

Makassar, 11 Agustus 2024

Terjemahan:

TANAH KELAHIRAN KITA

Tak usah ragu
bimbang harapan
tiada lain
pelipur lara
bangsa ini
menyatu menjunjung kecintaan
Makassar tanah kelahiran kita

Ada pesan
walaupun guncang di negeri lain
tak akan goyah negeri kemuliaan kami
dan kita adalah rakyat
jangan rombak ikatan persatuan
kecintaan pada Makassar

Rangkul persamaan
menyanjung kesepakatan
manusia yang merdeka itu
memikul tekad bersama
dan tidak berpecah belah
sesama suku Makassar

buatlah kepatutan
berkata jujur
berperilaku mulia
ingat mengingatkan kebenaran
saling bersatu padu
bertahta atas keinginan bersama
aman sentosa mensejahterakan
Makassar tanah kelahiran kita

BACA JUGA:  Bait-bait Puisi untuk Para Penjaga Mimpi (Guru-guru Hebat)

Makassar, 11 Agustus 2024.