Ruang Kreasi Baru “Temindung Creative Hub Kalimantan Timur”,

Creative hub
Dewi Ritayana - Ketua kontingen Sulswesi Selatan

Usai pertunjukan Tim Sulsel disusul oleh kontingen Sanggar Seni AW Studio, Kota Balikpapan.
Di venue Halaman Parkir Gelora Kadrie Oening, Sabtu tanggal 26 Juli 2025 secara paralel menampilkan Tari Sanggar Seni 4 – Yayasan Sangkoh Piatu dilanjutkan oleh tim Kabupaten Mahulu- Sanggar Seni Cahaya Borneo. Giliran berikut pentas diisi oleh India – Priyanki Patel Dance Academy kemudian giliran Sanggar Seni 2 Sanggar Seni Borneo Benuo Taka.

Pada jam 21:15 tampil Sanggar Bamba Manurung dari Sulawesi Barat Dilanjutkan dengan penampilan Kabupaten Berau- Sanggar Tari Pagtipunan.

Kemudian Korea Selatan Choi Eunjung Dance Company naik pentas. Setelahnya Sanggar Seni 3 Komunitas Seni Budaya Seraong Kemudian hadir Kalimantan Utara dari Dinas Pariwisara Provinsi Kaltara. Kontingen Rusia National Folk Dance Ensamble Rovesniki tampil sebelum MC menutup acara.

Creative hub
Tari Korea Selatan di Panggung Utama EBIFF 2025 di Stadion Gelora Kadri Oening

Said Rachmat, selaku Presiden CIOFF Indonesia, mengapresiasi antusiasme masyarakat Samarinda menyambut kehadiran para partisipan termasuk delegasi asing. Ia menilai EBIFF menjadi momentum penting guna mempererat hubungan budaya antarbangsa.

Menurut Said, festival ini bukan hanya perayaan seni dan budaya semata, tetapi juga merupakan bentuk diplomasi lunak (soft diplomacy) yang membuka peluang kolaborasi di sektor pariwisata, ekonomi kreatif, budaya, hingga pendidikan lintas negara.

BACA JUGA:  Prof Karta Jayadi, KOPI HAJI, dan Perayaan Spiritualitas

“Tujuan dari kegiatan ini adalah membangun jembatan persahabatan antarnegara sekaligus memperkenalkan Indonesia, terutama Samarinda, sebagai kota yang kaya akan budaya dan keramahan,” Lanjut Said.

Said berharap kontinuitas dukungan pemerintah daerah, khususnya Gubernur Kalimantan Timur, untuk terus bekerja sama dalam konteks budaya lintas negara agar dapat memberikan dampak positif bagi daerah.

Dalam rangkaian acara EBIFF pada tanggal 29 Juli para peserta dijadwalkan mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) guna memperkenalkan wajah baru Indonesia ke dunia internasional.

Rangkaian kegiatan lainnya, delegasi EBIFF juga mendatangi sekolah-sekolah di Samarinda. Para siswa menampilkan kegiatan ekstra kurikuler mereka, sementara delegasi negara asing menggelar workshop tarian tradisional dari negara masing-masing.

Pada hari Senin, Tanggal 29 Juli 2025 usai kunjungan ke IKN dan Pantai Balikpapan para peserta langsung bersiap meninggalkan Benua Etam untuk pulang ke daerah masing masing.
Selamat tinggal keriuhan, tetaplah abadi dalam kenangan, semoga jumpa lagi di EBIFF selanjutnya.