Oleh: Yudhistira Sukatanya (Seniman, budayawan)
NusantaraInsight, Samarinda –– Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, tentang Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah Kalimantan Timur N0. 42-2021 telah membunyikan keberadaan ruang kreasi yang dinamai Creative Hub sebagai wadah berproses, bekerja dan berkarya.
“Temindung Creative Hub Kalimantan Timur”, disingkat TCH KT, memanfaatkan ulang bangunan eks.Bandara Temindung Samarinda.
Bandara lama Temindung, terletak di Kelurahan Sungai Pinang, Samarinda, Kalimantan Timur. Jaraknya 4,7 kilometer dari GOR Kadri Oening dapat ditempuh dalam tenggat waktu sekira 14 menit.
Bandara ini berada di utara Sungai Karang Mumus, dalam wilayah Kecamatan Sungai Pinang. Kini sudah tidak beroperasi,Bandara Temindung telah digantikan oleh Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto yang berlokasi di Sungai Siring, Samarinda Utara. Perpindahan operasional bandara ini berlangsung pada tahun 2018.
Bangunan eks.Bandara Temindung tersebut telah direhab tanpa mengubah struktur utama bangunan lama. Ruang bagian interior menyesuaikan dengan kebutuhan para pelaku ekonomi kreatif.
Di TCH tersedia ruang pertemuan, ruang pertunjukan, studio musik, studio audio visual dan lainnya. Berbagai proses kreatif dapat berlangsung, di luar dan di dalam gedung antara lain seperti kegiatan Pelatihan, FGD, Workshop, Pameran, Pertunjukan dan Pengkajian dengan menaati tata acara yang diberlakukan.
Hari kedua dan ketiga EBIFF 2025 Sabtu dan Minggu tanggal 26 dan 27 Juli 2025 memanfaatkan fasilitas Temindung Creative Hub Kalimantan Timur sebagai venue kedua.
Di Kawasan ini berlangsung Pentas Seni Internasional, Lomba Menyanyi Lagu Daerah dan Fashion Show.
Sabtu tanggal 26 Juli 2025 menghadirkan Sanggar I Production Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Kemudian Kabupaten Kutai Timur dengan Sanggar Seni Untung Betuah, dilanjutkan penampilan Rumania menyajikan Ansamblul Folcloric Doinita.
Giliran berikutnya Sanggar Seni 5 menampilkan Pokant Takaq. Rumah Karya Mekongga Art dari Sulawesi Tenggara pentas dengan “Tari Linda.” . Kemudian kontingen Kota Bontang – Sanggar Tari Tunas Mekar Dua Serangkai, setelahnya tampil Tim dari Polandia, Song and Dance Ensemble Silesianie, pada giliran berikut Sanggar Seni 6 Lentera Kutai Kartanegara.
Tepat jam 22:30 kontingen Sulawesi Selatan, Sanggar Sinerji Teater Makassar yang berkolaborasi dengan Sanggar Seni Budaya Lipu Maraninding Rongkong, Luwu Utara, menyajikan Tari “Rindingna Tana Masakke“ Penampilan ini didampingi langsung oleh Ibu Dewi Ritayana – Ketua kontingen Sulsel dan Bulan Masagena, S. Sos. M. Si mewakili Ketua Sanggar Seni Budaya Lipu Maraninding.