Religiusitas dalam Novel “Kemarau di Sedanau”.

Novel Kemarau di Sedanau
Novel Kemarau di Sedanau

6 Kehidupan dan Perjuangan Sebagai Bentuk Ibadah

Dalam banyak tradisi agama, hidup itu sendiri dianggap sebagai bentuk ibadah. Setiap tindakan yang dilakukan dengan niat yang baik dan untuk tujuan yang lebih tinggi dianggap sebagai pengabdian kepada Tuhan. Perjalanan Salman yang penuh dengan perjuangan dan kerja keras untuk mencapai impian bisa dipandang sebagai bentuk ibadah, karena ia tidak hanya berjuang untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk memberikan manfaat bagi orang lain melalui profesinya sebagai dokter.

Secara keseluruhan, “Kemarau di Sedanau” menggambarkan perjalanan hidup yang penuh makna, ketika religiusitas dan spiritualitas bukan hanya diterjemahkan dalam bentuk doa atau ritual, melainkan juga dalam cara seseorang menghadapi tantangan hidup. (*).

BACA JUGA:  Rektor Unpacti Makassar Buka Diskusi Buku Green Tea dan Bunga