Lebih jauh lagi, Maman juga menyinggung tentang Ayat yang berhubungan dengan literasi yaitu
Surah Al-qalam ayat 1 bunyinya: Nūn, wal-qalami wa mā yasṭurụn
Artinya: Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis
“Ayat ini mengandung beberapa makna, di antaranya: Allah bersumpah dengan pena dan apa yang ditulisnya sebagai tanda kebesaran-Nya. Surah Al-Qalam menjelaskan tentang peranan pena sebagai alat untuk belajar mengajar dan mengembangkan bakat keterampilan manusia,” tutup Penulis Buku Maharku Pedang dan Kain Kafan ini.
Diskusi Buku Green Tea dan Bunga ini ditandai penandatanganan MoU antara Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) dengan Universitas Pancasakti (Unpacti) Makassar dan dibuka langsung oleh Rektor Unpacti Dr H. Ampauleng, SE ,M.Si.
Diskusi ini menghadirkan dua narasumber dan moderator dari kalangan Gen Z dan milenial yakni Zakiah Izzati (siswi SMAN 17 Makassar) dan Risma Asriani Azis Genisa (Akademisi muda dan penulis) serta Subagusa Rumain (Tokoh Pemuda Maluku).
Diskusi ini menjadi spesial karena dihadiri oleh para sastrawan, budayawan dan jurnalis serta penggiat literasi ternama di Sulsel, seperti Dr Dahlan Abubakar, Dr Asia Ramli Prapanca, Rusdin Tompo, Yudhistira Sukatanya, Ardhy M Basir, Rusdy Embas, Sudarman Djony, Ishakim, Syahril Patakaki, M. Amir Jaya, Anwar Nasyaruddin, Bahar Merdhu dan Andi Ruhban.
Turut hadir dari Dinas Pendidikan Kabupaten Maros seperti, Muliyati, S. Pd; M. Pd, Marlina B., S.Pd., M.Pd, Nur Wahidah Tangngahalid,S.Pd, Zainul Ansar, S.Pd dan Diana, S.Pd.