Dalam budaya populer, Ronin didramatisasi sebagai samurai tak bertuan, yang mengembara mencari jalan samurai sejati. Avatar, merupakan film fiksi ilmiah nan epik karya sutradara James Cameron. Latar cerita Avatar pada Abad XXII di Pandora, di mana manusia yang datang ke sana untuk tujuan menjajah dan menjarah sumber daya alamnya.
Sementara Eloi merupakan salah satu dari dua ras pascamanusia fiksi dalam novel karya HG Wells, berjudul The Time Machine. Novel tahun 1895 ini menggambarkan spesies manusia yang terbagi dua, Eloi dan Morlock.
Eloi menjalani kehidupan membosakan dan mudah di permukaan bumi. Sementara Morlock hidup di bawah tanah, merawat mesin, dan menyediakan makanan, pakaian, dan inventaris untuk Eloi.
Betapa jauhnya tafsir yang saya tulis. Padahal, puisi-puisi dalam buku ini simpel, dengan diksi sederhana, dan bait-bait yang relatif singkat. Terdapat 6 puisi yang hanya terdiri atas 2 baris, dan 9 puisi terdiri dari 3 baris, dan puisi-puisi lain yang mudah dihitung jumlah barisnya.
Puisi-puisi ini, kalau dibaca terasa punya kandungan puisi lama, tapi tidak persis seperti itu. Mungkin kegamangan itu pula sehingga Goenawan mengatakan, “Saya juga sangsi apakah yang ditulis dalam buku ini puisi atau syair….”
Bagi saya, kreativitas cenderung mengabaikan sekat-sekat itu. Toh buku puisi Menawar Mawar dari Jendela Kamar ini tetap punya daya pikat dan bisa dinikmati. []
*) Catatan untuk buku Menawar Mawar dari Jendela Kamar, karya Goenawan Monoharto, Penerbit De La Macca, Makassar, 2024