Peluncuran Dua Buku Puisi Esai & Bedah Buku Irsyad Mohammad

NusantaraInsight, Jakarta — Di sebuah sore yang tenang, pernah muncul pertanyaan: bisakah puisi menyelamatkan sejarah? Atau lebih jauh: dapatkah sejarah menitikkan air mata lewat sajak? Pertanyaan ini menemukan jawabannya dalam dua karya terbaru Irsyad Mohammad—penyair, sejarawan muda, dan aktivis—yang dengan berani merawat luka-luka zaman melalui puisi esai.

Dua buku tersebut adalah:

*1.Yang Luput dari Jantung Sejarah: Sejumlah Puisi Esai Kontemporer.*
*2. Lima Saksi Reformasi Denny JA dalam Atas Nama Cinta: Suatu Analisis Sejarah.*

Keduanya akan diluncurkan bersamaan pada 18 Agustus 2025, sehari setelah HUT ke-80 Republik Indonesia, dalam sebuah perhelatan sastra yang bukan sekadar bedah buku, melainkan ziarah sunyi ke dalam kata, data, dan sejarah kolektif bangsa.

*Buku Pertama: Yang Luput dari Jantung Sejarah – Sejumlah Puisi Esai Kontemporer.*

Buku ini memuat antologi tujuh puisi esai hasil riset mendalam, memadukan data sejarah, arsip, dan narasi puitis. Empat di antaranya adalah puisi panjang bergaya “klasik” lengkap dengan catatan kaki, dua puisi esai mini yang tajam, serta satu puisi esai berbahasa Esperanto—yang menjadi satu-satunya di dunia.

BACA JUGA:  "Nyen Nawang”: Menertawai Kesedihan

Beberapa karya terpilih:

*Bukan Matahari, Panggil Aku Margareth Saja* — kisah waria sosialita Jakarta yang kebetulan juga peramal, dan di kemudian hari baru terbukti ia ternyata agen CIA, diangkat dari 85% fakta dan 15% fiksi.
*Saluton! Saluton!* — Kisah ini memuat tentang bahasa Esperanto, sebuah bahasa buatan yang diciptakan Dr. Zamenhof. Puisi ini mengangkat tentang sejarah asal mula bahasa Esperanto di dunia, hingga penyebaran bahasa Esperanto di Indonesia dan kebangkitan ulang bahasa Esperanto melalui kiprah Ilia Sumilfa Dewi, Presiden Asosiasi Esperanto Indonesia (AEI).
*Salju yang Membekukan Mimpi: Elegi untuk Kita Ikki* — tokoh nasionalis dan revolusioner Jepang yang juga penutur bahasa Esperanto, praktisi spiritual, dan anti-kolonial.
*Sarjana Alam Ghaib — kisah Abah Daden*, guru spiritual unik yang menjadi tempat konsultasi para intelektual.
*Senveturi en La Interiora Oceano per Unu Spirita Lingvo*… — puisi esai pertama di dunia dalam bahasa Esperanto tentang Muztar Abbasi, orang Pakistan yang mendirikan komunitas Esperanto di Pakistan. Juga menerjemahkan Al-Qur’an ke bahasa Esperanto dan menulis Sirah Nabawiyah (Biografi Nabi Muhammad SAW) dalam bahasa Esperanto.

BACA JUGA:  Baca Puisi UCAP IBU, Wamen Veronica Tan Sampaikan PPPA di Indonesia Kolaborasi 

Semua puisi esai Irsyad dibuat bukan saja sekedar fiksi semata melainkan fakta-fakta yang difiksikan, semua dibuat dengan riset yang sangat mendalam. Sebab Irsyad berkeyakinan karya fiksi yang baik ialah yang mengangkat tema-tema yang relevan di dunia nyata. Sehingga pembaca pun bisa merasakan dan tersentuh lewat getaran jiwa dan batinnya. Puisi-puisi esai ini mengangkat sederetan peristiwa sejarah yang terlupakan dan luput dari jantung sejarah, kemudian dihadirkan kembali dalam bentuk puisi esai.