Paralel Reality Panggung Gembira Sao Panrita Center

Sao Panrita center
Wakil Rektor 3 UNM/ Ketua DKSS- Baju hitam ke tiga dari kanan.

Diakhir acara ditayangkan film pendek berjudul “Mata Air Sumur” karya Muhajir. kemudian seluruh rangkaian acara ditutup dengan tampilan musik “sayang-sayang” dengan alunan melodi losquin – pop ala Mandar oleh kelompok Laba-Laba Duda Hitam.
Begitulah aksi di Panggung Gembira Sao Panrita Center yang rangkaian acaranya dikomandani oleh Alif Anggara.

Panggung hiburan, hadir mengusung harapan dan kegairahan baru, berkesenian. Diharapkan dapat pula berperan penting dalam mengisi salah satu kebutuhan lahir batin, kehidupan masyarakat Makassar, menciptakan suasana berkesenian yang meriah lagi menyenangkan, merayakan kerja budaya dalam kebersamaan, kerakyatan.

Sebagai saksi hadir sejumlah penonton dari berbagai kalangan seniman, budayawan, akaemisi hingga politisi. Diantaranya ada Andi Makmur Burhanuddin- Komisi A DPRD Makasar, Dr Ram Prapanca-akademisi UNM, Sutradara Film Rahman Labaranjang, perupa Ishakim, Faisal Syarif, Ketua sanggar Merah Putih Ale Deep, Asmin Amin, Armin Mustamin Toputiri, Andri Prakarsa juga puluhan mahasiswa Fakultas Seni dan Design UNM.

Panggung Gembira berhasil mengumpulkan orang-orang dari berbagai latar belakang untuk menikmati hiburan murah meriah, menghadirkan kegembiraan bersama. Memberikan kesempatan bagi seniman lokal, musisi, penari, sastrawan dan pelaku seni lainnya untuk unjuk bakat seni mereka.

BACA JUGA:  Lapar, Film 1 Coto 5 Ketupat Segera Tayang

Aksi ini sungguh sangat membantu mengembangkan dan mempromosikan bakat para muda gen Z, menjadi awal yang baik guna memperkuat keberadaan dan keberlanjutan rasa kebersamaan, solidaritas dalam komunitas seni budaya di kota Makassar.

Di sisi lain, nyata, kegiatan ini juga berperan dalam meningkatkan aktivitas ekonomi melalui penjualan makanan, minuman, karya kriya, buku dan barang dagangan lainnya. Ini tentu memberikan peluang kerja bagi orang-orang yang terlibat dalam penyelenggaraan acara.

Panggung Gembira telah menjadi sarana edukasi melalui pertunjukan yang menyampaikan pesan-pesan penting, seperti nilai budaya, kesehatan, kepedulian lingkungan, juga isu-isu sosial kemasyarakatan. Upaya yang nyata membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang berbagai topik penting.

Kini sambutlah kehadiran “Panggung Gembira Sao Panrita Center” sebagai Paralel Reality- dunia Paralel yang berjalan sejajar dengan dunia realita. Di mana warga dapat menemukan panggung untuk kenali realita kehidupan kota, atmosfir berkesenian, berkebudayaan yang sementara dijalani pada masa sekarang.

Tamamaung, Makassar
Yudhistira Sukatanya
penulis, seniman, budayawan