PAK BADARUDDIN AMIR TELAH PERGI MENGHADAP

Ketiga, pada 9 September, Pak Badar (begitu biasa dia dipanggil) mengirim chat yang isinya,
_”Assalamualaikum. Di mana saya bisa mendapatkan buku ‘Kalau Saya Jadi Wali Kota Makassar’ untuk koleksi perpustakaan pribadi, dan bagaimana mendapatkannya”? Saya kebetulan mau ke Makassar besok.”
Saya pun menjawab, “Iye’ siap pak, nanti kalau sudah jadi saya kirimkan ki’. Sementara dalam proses dicetak.”

Belum sempat saya mengirim buku “Jika Saya Menjadi Wali Kota Makassar” padanya, takdir berkata lain pak Badar telah dipanggil oleh Alllah menghadap sesuai ketentuan yang telah tercatat di catatan lauhil mahfuz
“Lailahaillallah…
Lailahaillallah…
Lailahaillallah…
Muhammadu Rasulullah…
pak Badar telah pergi menghadap
“Allah telah mencatat seluruh takdir makhluk lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi” (Hadits).

Saat melihat grup FOSAIT, sederet stiker ucapan belasungkawa berjejer. saya penasaran siapa yang meninggal, lalu saya scroll ke atas pesan chat yang tenggelam karena banyaknya ucapan belasungkawa dari anggota grup. Kaget saat membaca pesan pertama yang isinya lengkap dengan nama yang meninggal. Tangan saya tak bertenaga, dan HP pun jatuh dari genggaman jemari saya. Saya terdiam membeku, “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Pak Badar, padahal beberapa pekan yang lalu saya baru chat denganmu. Hari ini saya dengar kabar duka tentangmu.” saya belum tahu penyakit apa yang kau derita, yang saya tahu engkau sehat-sehat saja sebab hampir setiap hari engkau mengirim curahan pikiran kritis mu melalui jari-jarimu tentang dunia tulis menulis dan dunia sastra di grup WhatsApp FOSAIT.

BACA JUGA:  Siswa SMAN 5 Makassar Harumkan Nama Sekolah di Tingkat Nasional, Raih Juara Harapan 2 FLS2N

_”Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, wa inna ila rabbina lamunqalibun, allahummaktubhu indaka fil muhsinin, waj’al kitabahu fi’illiyyin, wakhlufhu fi ahlihi fil ghabirin, wa la tahrimnaa ajrahu wala taftinna ba’dahu.”_ Selamat bertemu Pak Badar sang Khaliq pencipta langit dan bumi pencipta dan pencipta saya. Saya belum terlalu mengenal secara langsung namun, saya mengenal dekat dengan mu melalui tulisan-tulisan mu baik di grup-grup WhatsApp maupun melalui internet. Semoga karya-karya ta’ menjadi amal jariyah yang terus mengalir untuk mu aamiin….
“Apabila anak adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya darinya, kecuali tiga perkara, yaitu
sedekah jariyah (sedekah yang pahalanya terus mengalir),
ilmu yang bermanfaat,
dan anak saleh yang selalu mendoakannya.” ~ Hadits

Parang Tambung, 28 Oktober 2024