Octavianus Masheka: Setelah Tahun 1970, Kemana Kini Angkatan Penyair Dalam Perjalanan Sastra Indonesia ?

Sekali lagi saya takut, jangan-jangan puisi-ungkapan hati para penyair Indonesia -tidak dibaca lagi.WS.Rendra dan Taufiq Ismail dengan puisinya “Sajak-Sajak Sepatu Tua” dan “Tirani” serta “Benteng”, dan lain-lain akan dilupakan juga.Nah !itu yang saya khawatirkan.

“Kalau ingin tuntas, siapa pemimpin kita dewasa ini ? Prabowo-Gibrankah ? Apakah mereka masih membaca puisi? Saya sangat meragukan, mungkin mereka tidak ambil pusing lagi.Puisi tidak membuat para pemimpin tenang, namun juga tidak membuat mereka pusing.Apapun itu, puisi sebagaimana lagu-lagu bisa dinikmati untuk rekreasi.Selamat menikmati.Semoga puisi Indonesia menemukan bentuk baru,” pungkas Eka Budianta.(***)

Kontributor : Lasman Simanjuntak

BACA JUGA:  Catatan Pengantar Diskusi Novel “Menanti Musim Berganti”: MENYIMAK KISAH BERULANG SABAN MUSIM