MENTARI TERAKHIR
Senja temaram kian pudar,
Jingga pun enggan tersenyum,
Semerawut kalbu berbenah rasa,
Luka pun diam tak berjiwa,
Sekelebat dia tiba,
Berlalu tanpa rasa,
Tanpa prasangka rasa,
Tinggalkan pilu menggelora,
Rindu tak berujung untuk siapa,
Ditemani malam yang sayu,
Bahkan elegi pagi pun lupa akan janji siang, untukmu yang kurindu,
Detak jantung berucap,
Jangan kau tunggu lagi,
Alihkan jejak yang tak sudah,
Alihkan rasa yang tak indah,
Hatiku rapuh,
Terserah…!
Aku lunglai di sudut ruang yang gundah,
Jiwaku meronta, Akankah mentarimu merekah esok…
Dia sang pemeran,
Dia wayang berwajah dua,
Entah hanya manis yang dia lukiskan,
Ketika pedih kau simpan sendirian,
Dan pergi…!
Mamuju Utara, 29-6-2013
Hendri Tamrin Lakkase’
Profil Penyair:
Hendri Tamrin Lakkase‘ berasal dari Soppeng hoby menulis dan berdeklamasi dan aktif di mading sejak di bangku Sekolah Dasar,
berdomisili di Sengkang dan bekerja sebagai karyawan swasta di bidang Farmasi.