“Ya benar aku Rika panggil saja namaku Ika,” jawab Rika disertai senyum manis .
Waktu pertama kali bertemu dengan Rika, Randi memang menaruh perhatian pada Rika namun Randi menepis karena trauma masa lalunya. Ia tak ingin menoreh sakit dua kali.
”Pak guru Randi liburan ya, kenapa sendiri tanya ?” Rika beruntun.
”Oh tidak, saya baru saja mendampingi murid-murid praktek berenang,” jawab Randi
”Ika ada acara ya dengan teman-temannya? ”, tanya Randi
”kami lagi libur setelah shif malam, sebelum pulang ke rumah kami mampir di sini menikmati pasir pantai ,dan pemandangan laut yang indah,” jawab Rika
Sementara mereka ngobrol, teman-teman Ika seakan maklum akan situasi, mereka tak ingin mengganggu dua orang yang sedang berkenalan.
Randi dan Ika akhirnya duduk di tepi pantai, rupanya mereka mempunyai hobi yang sama senang dengan suasana pantai, bagi mereka pantai adalah titik temu antara keindahan dan ketenangan.
Pantai Dato menjadi saksi bisu dan tempat mengukir cita dan cinta yang akan tumbuh bersemi dan tak akan pernah pudar, seperti ombak pantai yang selalu datang dan pergi namun tak pernah pudar.

br






br






