Membaca Kisah Hidup Fiam Mustamin

Fiam Mustamim
Dahlan Abubakar dan Fiam Mustamin

Kronik kehidupan Fiam yang tertuang pada halaman-halaman Romawi, juga merupakan sesuatu yang lain dibandingkan banyak buku bergenre biografi. Selengkapnya kisah Fiam dapat disimak pada bagian ketiga.
Halaman-halaman Romawi ini selain ‘pengantar’ tadi, juga ada “saromase’, ‘testimoni’, ‘prolog’, dan juga ‘epilog’ yang biasa ditempatkan pada halaman terakhir buku.

Buku ini dibagi ke dalam delapan bagian. Pertama, profil tokoh yang diungkap secara sepintas lalu. Terdapat 60 nama di bagian ini.
Kedua, ‘Adab dan Peradaban” yang berisi sejumlah esai yang berkaitan dengan beragam topik.

Ketiga, “Masa Kecil dan Prasekolah di Kampung”, bertutur tentang kisah hidup Fiam mulai dari Pegunungan Wanua Se Ring, Tajuncu ke Makassar hingga Jakarta.

Keempat, “Ritual perjalanan & Ziarah Kelampauan” bercerita berbagai perjalanan Fiam ke berbagai daerah, termasuk menghidupkan kenangan masa kecil.

Kelima, “Pembelajaran Kehidupan”, bertutur tentang aktivitas Fiam di bidang perfileman dan beberapa esai lepas berbagai sektor kehidupan.

Keenam,”Merajut Kearifan Lokal & Keadaban Warga”, berisi esai tentang leluhur, peradaban, kebudayaan, dan profil tanah leluhur.

BACA JUGA:  Cerita Anak, Kurnia Effendi : Asupan Gizi Benak Sejak Dini

Ketujuh, “Membangun Indonesia Tangguh dan SDM Unggul” berisi beragam esai yang berbicara tentang masalah politik, ekonomi, pangan, dan sumber daya manusia.

Kedelapan, “Obsesi, Capaian, dan Harapan” berisi sejumlah esai yang berkait dengan keterlibatan Fiam dalam bidang aktivitasnya. Juga esai tentang sejarah dan kebudayaan Bugis-Makassar.

Buku ini penuh warna yang ditata dengan apik melalui pembagian yang terstruktur dan dihiasai sejumlah foto yang bisa memberi variasi mata kita saat membaca “Misteri Jalan Setapak dan Menanjak” ini.

Secara umum, “Misteri Jalan Setapak dan Menanjak” tidak utuh menawarkan biografi Fiam. Buku ini – jika boleh disebut – kolaborasi biografi dengan kisah berbagai interaksi sang penulis dalam bentuk esai. Fiam kaya akan pengalaman hidup. Dan, itu penuh misteri, sebagaimana kata pertama di judul buku ini.

Salah satu misteri itu adalah keinginannya menjadi seorang tantara. Dia sudah mempersiapkan diri untuk menjadi serdadu dengan memilih Jurusan Pasti dan Ilmu Pengetahuan Alam (Paspal) di SMA di Kota Makassar.

BACA JUGA:  Sang Legenda dan Istirahatlah Cinta

“Saya mengikuti tes di Kodam. Terakhir tes Kesehatan di RS Pelamonia. Ternyata dalam pemeriksaan ada sedikit gangguan di mata dan itu menjadi penyebab saya tidak lulus,” komentar Fiam merespon beberapa komentar undangan yang hadir dalam pembicaraan bukunya di Roemah Masagena Jl. Pengayoman 34 Makassar, Selasa (15/4/2025).