4) Keterkaitan kopi dengan sistem tanam paksa berawal dari kebijakan kolonial Belanda. Breman dalam Keuntungan Kolonial dari Kerja Paksa: Sistem Priangan dari Tanam Paksa Kopi di Jawa 1720-1870 menyebutkan jika pemerintah Belanda memanfaatkan kesuburan tanah Indonesia untuk ditanami kopi. Sistem tanam paksa kopi berawal dari Gubernur Jenderal Joan van Hoorn yang memperoleh biji kopi dari mertuanya di Malabar, India, kemudian membawa ke Indonesia pada 1696. Sistem tanam paksa kopi merupakan kebijakan pemerintah Belanda pada 1847 yang pertama kali diterapkan di wilayah Minangkabau. Baca selengkapnya di https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/keterkaitan-kopi-dengan-sistem-tanam-paksa-dan-sejarahnya-21ARACb7C0k
5) Sejak keberhasilan Javakoffie milik Pieter Engelhard laris manis di pasaran Eropa, pemerintah Hindia-Belanda semakin serius dalam perkembangan onderneming kopi. Kopi kemudian menjadi komoditas yang penting di Hindia-Belanda. Baca selengkapnya di https://nationalgeographic.grid.id/read/133153930/preangerstelsel-saat-kopi-jadi-kekuatan-ekonomi-di-hindia-belanda
6) Berdasarkan laporan Statistik Indonesia 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kopi Indonesia mencapai 794,8 ribu ton pada 2022, meningkat sekitar 1,1% dibanding tahun 2021. Produksi kopi secara nasional sempat mengalami penurunan ke level terendahnya sebesar 639.355 ton pada 2015. Namun, jumlahnya cenderung meningkat pada 2016-2021 hingga mencapai angka tertingginya pada 2022. Baca selengkapnya di https://indonesiabaik.id/infografis/provinsi-penghasil-kopi-terbesar