KUGENGGAM SIRI NA PACCE

Demikian halnya dengan Mama Dani yang selalu semangat meski kadang menahan sakit, Mama Dani adalah sosok wanita yang selalu tegar, berjuang tanpa kenal lelah, menepis rasa sakit, berjuang demi sesuap nasi dan untuk pendidikan anaknya, senyumnya selalu tersungging bagaikan pelangi, pancaran sinar matanya bagaikan sinar yang selalu menerangi setiap langkah Dani.

Satu tahun berlalu, Dani telah menyelesaikan pendidikan di bangku SMA dengan nilai tertinggi, dan saat yang dinantikan pun tiba, pendaftaran Polri.

Pagi itu Dani bersimpuh di depan Mamanya, Dani mencium tangan Mamanya sambil berkata lirih dengan penuh keyakinan, memohon Doa Mamanya.

“Mama hari ini dibuka pendaftaran Polri, izinkan dan doakan aku Mama, semoga Allah memberikan kemudahan, kelancaran dalam mengikuti seleksi dan aku lulus Polri, maafkan segala kesalahanku Mama…aku akan wujudkan mimpi ayahku,” sambil menatap Mamanya dengan mata berlinang.

“Dani anakku tanpa kamu meminta setiap saat, setiap waktu doaku selalu menyertai setiap langkahmu Nak, berangkatlah semoga Allah mudahkan dan lancarkan jalanmu” doa Mama Dani sambil memeluk anaknya dengan penuh kasih sayang.

BACA JUGA:  Kaki-Kaki Telanjang Dibahas, Ada Apa ?

“Ya Allah demi amanah yang engkau berikan kepadaku, kugenggam siri na Pacce, lindungi anakku, mudahkan, dan lancarkan semua urusannya wujudkan mimpinya menjadi Polri” doa Mama Dani sambil menyeka air matanya.

Cinta dan pengorbanan seorang Ibu adalah wujud Cinta Sejati yang tidak bisa dinilai dan tergantikan.Ibu adalah sosok yang akan menjadi cahaya yang akan terus menyala dalam hidup kita, jadikan panutan dan berikan penghormatan kepadanya, sayangi mereka, peluk erat mereka, jangan sakiti perasaanya, pada Ibulah kita menemukan cinta penuh ketulusan dan keikhlasan yang akan membimbing kita menemukan kebahagiaan sejati dalam kehidupan.

“Semoga Ibuku mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, diampuni segala dosanya, diangkat derajatnya, aamiin Allahumma aamiin,” Doa Dani mantap, sembari melangkahkan kaki menuju cita-cita Almarhum ayahnya.

“Capailah cita-cita mu, Nak, walaupun Mama harus menggadaikan jiwa untuk masa depanmu,” gumam Mama Dani memandangi punggung anaknya yang berlalu sembari menekan ulu hatinya yang sedari tadi nyeri mengigit.

Butta Salewangan , 8 Februari 2025

br