Kedai Sahabat Kasumba, Bukan Sekadar Tempat Ngopi

Pengelola kedai kopi Sahabat Kasumba Rimba
Rimba, pengelola Kedai Kopi Sahabat Kasumba

Dia menggunakan teknik kolase saat mengajar. Katanya, secara manual teknik ini menggunakan gambar-gambar yang digunting, disusun, lalu ditempel secara artistik. Bisa pula menggunakan photoshop kalau pakai pendekatan teknologi. Nanti setelah di kolase, mereka akan melukis mengikuti komposisi gambar yang sudah disusun itu.

Mahasiswa mengaku, mereka mendapatkan contoh gambar dari Pinterest yang gratisan. Pinterest merupakan virtual pinboard di mana pengguna bisa mengunggah gambar atau foto yang dimasukkan ke dalam kategori-kategori.

Mahasiswa yang rerata mengaku sudah suka melukis itu, mengatakan teknik kolase ini berbeda dengan teknik referensi yang mereka dapatkan. Kalau pakai pendekatan referensi, mereka akan ‘meniru’ gambar dari pelukis atau dari gambar dosen. Nanti konsep gambar itu diadaptasi sesuai kemampuan bersangkutan.

Selain obrolan tentang rencana kolaborasi Satupena Sulawesi Selatan dengan Kedai Sahabat Kasumba, serta kegiatan perkuliahan mahasiswa Jurusan Seni Rupa Unismuh, di kedai kopi itu juga duduk beberapa seniman. Ada pemain teater, perupa, aktor film, musisi, pegiat literasi, dan lain-lain. (*)

BACA JUGA:  Pegiat Literasi Desa Bontonyeleng, Bulukumba, Menjadikan Kebun Sebagai Ruang Alternatif Bersama