Kedai Sahabat Kasumba, Bukan Sekadar Tempat Ngopi

Pengelola kedai kopi Sahabat Kasumba Rimba
Rimba, pengelola Kedai Kopi Sahabat Kasumba

NusantaraInsight, MakassarKedai kopi bukan sekadar tempat ngopi. Bisa untuk tempat diskusi, tempat mengekspresikan kreativitas, juga sebagai tempat kuliah ala outdoor. Penggambaran kedai kopi seperti itu, relevan disematkan pada Kedai Sahabat Kasumba, yang berada di area pelataran Sao Panrita Universitas Negeri Makassar (UNM) Parangtambung, Makassar.

Kedai Sahabat Kasumba ini dikelola oleh perupa AH Rimba dan istrinya, Nur Linda Sukma Waziza. Kedai ini bukanya di malam hari. Terlihat bahwa kedai yang menyediakan minuman kopi dan mie instan ini sudah punya segmen tersendiri, yakni mereka yang bergiat di bidang seni budaya.

Seperti yang tampak pada Senin malam, 20 Mei 2024. Koordinator Perkumpulan Penulis Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Rusdin Tompo, bertemu Rimba untuk membicarakan rencana kolaborasi dengan Rumah Seni Kasumba, dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-116. Kolaborasi ini juga melibatkan Komunitas Puisi (KoPi) Makassar.

Rusdin Tompo mengatakan, karena kegiatan diadakan bertepatan dengan National Coffee Day maka diberi tajuk NASIONALISMEKOPI. Biar terasa heroik, tapi dibalut dalam budaya masyarakat urban, yang suka nongkrong di kedai, warkop, kafe, sembari bekerja dan berkreasi.

BACA JUGA:  EMHA AINUN NADJIB: PENJAGA MATA AIR SPIRITUAL NUSANTARA

Kegiatan ini nanti memotret “sketsa kota kita: kedai, kopi & puisi”. Jadi mereka yang hadir pada malam acara, ada yang membaca puisi, ada yang membuat sketsa, atau juga bercerita tentang kota ini. Rusdin berharap, karya berupa puisi dan esai dari teman-teman penulis yang merekam kota, keda, dan kopi, nanti bisa dibukukan.

Kedai Sahabat Kasumba rutin menggelar Sketsa Jumat Malam. Pada Jumat pekan ini akan memasuki session 55, yang secara khusus akan menampilkan kolaborasi seni rupa dan gerakan literasi dalam kegiatan dengan nama yang unik: NASIONALISMEKOPI.

Tak jauh dari tempat diskusi Rusdin dan Rimba, sejumlah mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) asyik menyelesaikan lukisannya. Mahasiswa semester 4 ini tengah membuat tugas untuk mata kuliah ilustrasi.

Rimba bercerita tentang dosennya, seorang Guru Besar di Universitas Negeri Makassar (UNM). Disampaikan, dosennya itu kerap menggunakan karyanya sebagai contoh ketika memberi materi tentang ilustrasi. Dia tentu saja bangga. Apalagi sekarang dia jadi pengampu mata kuliah ilustrasi tersebut.

BACA JUGA:  Penyair Pulo Lasman Simanjuntak Menghentak dengan Puisi "DINI HARI MUSIM SEMI" karya Abdul Hadi WM

Dia lalu mendekati mahasiswanya, dan menyampaikan bahwa hakikatnya ilustrasi itu penyampai, yang bisa diaplikasikan bukan hanya untuk buku tapi juga keperluan lain. Ilustrasi memang bertujuan untuk memperjelas narasi dan ide cerita. Adanya ilustrasi akan memperkuat, mempertegas dan memperindah cerita yang dibuat.