GIGI EMAS

Gigi Emas
Gigi Emas

“Ini tidak sesuai kesepakatan awal,” protes Dundu.
“Anu, Pak. Mereka pesan,”kata pemilik cafe.
“Cocokmi. Tapi jangan dilayani. Saya punya uang terbatas,” kata Dundu agak kesal.
Pemilik cafe itu terdiam sejenak.
Lalu ia berkata lirih. “Yang penting dilunasi, Pak.”
Dundu menarik dompetnya di kantong celana. Isinya hanya Rp 700.000.
“Kurang Rp 800.000, Pak.”kata pemilik cafe.
Dundu tanpa pikir panjang, langsung mencabut gigi emasnya.

“Ini tambahannya, 2 gram,” kata Dundu.
Pemilik cafe kaget. Tidak menyangka sang penyair membayar dengan gigi emasnya.
***
DI RUMAH, Dundu merenung di teras. Dia menyesal menerbitkan buku puisi dan membedahnya di sebuah cafe.
Uang, motor dan gigi emas ludes. Kini, giginya pun ompong.

Makassar, 28 Januari 2025.

BACA JUGA:  Siswa SMAN 5 Makassar Harumkan Nama Sekolah di Tingkat Nasional, Raih Juara Harapan 2 FLS2N