Oleh Fadli Andi Natsif (Wakil Kordinator Satu Pena Sulsel)
NusantaraInsight, Makassar — Berkesempatan menikmati seni pertunjukan (saya menafsirkan secara awam meskipun tidak terlalu tepat; penampilan monolog, karena bernarasi sendiri), dari sosok seniman (pelukis/perupa) – Jenry Pasassan, sesuatu yg membahagiakan (17/7/2024).
Selain desain tempat pertunjukan yg ditata secara indah dan natural di mukimnya sendiri juga substansi pertunjukannya memiliki makna yg dalam.
“Jalan Pulang”, demikian titel seni pertunjukan yabg dilakoni oleh Bung Jenry. Ini memiliki multi tafsir, seperti yang dikemukakan oleh mereka seusai menyaksikan pertunjukan tersebut.
Termasuk saya (lagi lagi sebagai penikmat bukan pelakon seni ), memahami ada pesan yg ingin disampaikan dari pertunjukan ini. Saya bilang saja makna filosofi sebuah benih padi.
Sambil berkeliling dan bercerita tentang nasib sebuah benih padi. Paling tdk ada empat pesan yang saya maknai dari pertunjukan ini. Pertama, benih yg perjalanannya menuju “pulang”, ada beberapa tercecer di jalan, kemudian sekelebat burung burung mematuknya sehingga benih tersebut belum sempat menemukan “jalannya”, tetapi sudah tiada.
Kedua, dalam putaran berikutnya, ada benih terbuang di bebatuan yang tandus dan disinari mentari yang terik, sehingga juga benih itu tidak sempat bertahan hidup yang ditempah kerasnya alam kehidupan.
Ketiga, Sang Penutur juga menarasikan benih yang tercecer di tanah yabg sudah banyak ditumbuhi tanaman lain. Sedikit demi sedikit kemudian benih itu tumbuh tetapi lagi lagi, tidak mampu bertahan hidup dengan dihimpit berbagai tumbuhan yang sudah lebih ada.
Kemudian, pada akhirnya diceritakan benih itu menemukan tempatnya hidup dan leluasa mengembangkan diri yang sampai pada akhirnya menemukan jalannya, kemudian rela mati bertransformasi tumbuh menjadi sesuatu yang memberikan kehidupan yang kelak akan melahirkan kebudayaan dan peradaban.
Entah apakah ini makna esensi yang ingin disampaikan oleh Bung Jenry. Sekali lagi penonton pertunjukan seni saat itu memiliki makna yang berbeda atas lakonnya. Tentu si pelakon sendiri pasti memiliki pesan atas pertunjukannya. Oleh karena esensi seni bukan hanya an sich sebuah karya atau tampilan tapi dibalik itu ada pesan kemanusiaan terlebih pesan spiritual di dalamnya.
Selamat Bung Jenry Pasassan
Sehat² dan sukses terus berkarya