“Mohon maaf Ibu izin, Insya Allah saya siap melengkapi berkas dan ikut Diklatnya” kata Melinda saat kepala sekolah mempersilahkan guru-guru untuk menyampaikan pendapatnya.
Sementara mengikuti Diklat Melinda mendapat informasi bahwa saat ini sementara penerimaan CPNS dan besok adalah hari terakhir pendaftaran , Melinda dengan rasa kecewa dan kembali diselimuti rasa sedih ya Allah kenapa engkau memberikan aku dua pilihan yang tak sanggup aku memilihnya, jika aku tinggalkan diklat ini sebelum selesai sudah pasti aku tidak akan lulus sambil menangis terisak ia membayangkan kedua putrinya yang sudah menunggunya pulang, ia daftar CPNS formasinya hanya satu bagaimana kalau saya tidak lulus artinya pupuslah sudah harapanku. Ia tumpahkan tangisnya yang tak mampu lagi ditahan.
Jam sudah menunjukkan pukul 23.00, Melinda masih diliputi rasa bingung, rasa sedih dua pilihan yang berat, Melinda hanya bisa menangis dan berdoa:
Ya Allah hanya engkau yang tau yang terbaik bagi diriku
Berikan aku petunjuk dan berikan aku kemudahan
Tunjukkan aku jalan yang terbaik
Cita citaku untuk jadi PNS tidak pernah pudar
Ya Allah Kabulkan Doaku, aamiin YRA.
Seakan mendapat hidayah Melinda melangkah ke ruangan Panitia dengan mata yang masih sembab untuk izin dan pamit dengan alasan ingin mendaftar PNS. Besok adalah hari terakhir. Atas izin panitia ia meninggalkan tempat Diklat. Sampai di rumah jam dinding sudah menunjukkan pukul 00.00, saat itu Melinda hanya mampu bersimpuh di atas sejadah, tangannya serasa gemetar, ia tak lagi bisa berucap, ia pasrahkan dan hadirkan hatinya kepada sang Khalik sang Maha Kuasa hatinya merintih dan memohon ya Allah demi kedua putriku kabulkan Doaku ya Allah, tidak ada pertolongan selain pertolongan Allah bukankan dan mudahkan semua urusanku untuk mendaftar CPNS izinkan aku menjadi PNS, malam ini adalah penentuan akhir dari cita citaku. Doa Melinda menembus langit harapannya menjadi PNS tak pernah pupus.
Butta Salewangan, 16 Januari 2025