Saya menulis bukan untuk dikenang,
tapi untuk meninggalkan jejak,
agar anak cucu kelak tahu,
bahwa mimpi sekecil apa pun tetap berharga di mata Tuhan.
Saya persembahkan buku ini untuk semua yang pernah diremehkan,
yang pernah ditinggalkan,
yang pernah menangis dalam diam,
namun tetap memilih berdiri dan melangkah.
Karena saya percaya,
Allah tidak melihat dari seberapa tinggi kita berdiri,
tapi dari seberapa kuat kita bertahan,
saat dunia meminta kita berhenti.
Terima kasih kepada semua yang telah menjadi bagian dari kisah ini:
keluarga, sahabat, mentor, pembaca,
dan setiap orang yang tanpa sadar pernah mengajarkan arti perjuangan.
Hari ini bukan puncak dari mimpi saya,
tetapi awal dari perjalanan baru—
perjalanan untuk terus menebar manfaat,
bahwa setiap mimpi, bahkan yang pernah tak dianggap,
layak diperjuangkan… dan akhirnya diangkat.