ANGIN LALU
Hendri Tamrin Lakkase’
Sengkang, Februari 2025
Rona dan riak silih berganti,
Kadang muram berteman kelam,
Satu dawarsa sudah rajutkan rindu,
Tapi kini kau kata bagai angin lalu,
Minda kadang harus memaksa,
Memilih ego depankan murka,
Ungkap kata bernada bisu,
Sedasawarsa bagai angin lalu,
Hari terasa alunan hampa,
Tak lagi berwajah rindu,
Apa kan daya jiwa Arjuna,
Bunyi dawai diterpa angin yang lalu,
Kini menapak raba tertatih,
Tiada harap bagai nan dulu,
Diam, terbata merintih,
Semua dibawa angin berlalu,