Perkampungan yang dikelilingi oleh tembok beton ini, disinyalir merupakan tanah sengketa. Beberapa warga yang berdomisili di atas tanah tersebut menyatakan bahwa tempat itu telah terjadi dua kali penggusuran.
Hal ini terlihat dari banyaknya onggokan puing rumah di seputaran Masjid. Mereka juga menyampaikan bahwa tadinya di tempat itu diami sekitar 60 keluarga, namun pascapenggusuran yang kedua, banyak yang memilih mencari tempat tinggal yang lain dan saat ini hanya tersisa sekitar 40 keluarga.