AKU KADER BUKAN KADERA

Aku kader bukan kadera
Aku kader bukan kadera karya Rahman Rumaday

AKU KADER BUKAN KADERA
Rahman Rumaday

Jiwaku meyaksi Aku KADER bukan KADERA
Di atas jalan kebenaran aku berdiri, mengata dalam jiwa
Aku kader PKS, kader dakwah orientasi ku adalah dakwah.
Aku terwarisi ajaran dakwah, bukan tahta, bukan harta, bukan pula jabatan.

Warisan itu tersurat dalam Ali Imran ayat 110
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”

Aku KADER bukan KADERA
Berkibarlah panji iman, dan Istiqamah, teguhlah langkah di setiap fajar menyingsing
Dengan cinta dan kasih, hati terpaut pada cahaya Ilahi.
Dakwah adalah visiku
Dakwah adalah misiku
Dakwah adalah obsesiku

Aku KADER bukan KADERA
Dalam redup malam, bintang-bintang bersujud,
Mengalirkan doa-doa, meratapi langkah yang berliku,
Namun tegarlah hati, dalam cahaya ayat yang suci,
Meniti perjalanan, menapaki setiap perjuangan yang abadi.

BACA JUGA:  Sastra Maulid

Aku KADER bukan KADERA
K – Komitmen ku pada nilai-nilai dan tujuan terwaris
A – Amal menuntun dalam ajaran suci
D – Dedikasi tak kenal siang tak kenal malam
E – Edukasi mengajakku terus berjalan tanpa komando
R – Relasi ku pada Allah semata menata

Begitulah ajaran dakwah mengata dalam lingkaran pekanan kader PKS.
Lingkaran itu berisi cinta, dan pengorbanan
Lingkaran itu tak terputus, tak berujung, dan tak bertepi

Aku KADER bukan KADERA
Di setiap tarikan nafas, rahmat Tuhan mengalir,
Aku, sebatang pohon, mengakar pada nilai-nilai fitrah,
Dalam dakwah yang tiada henti, menyapa dunia dengan cinta,
Menyinari jiwa, memeluk kasih-Nya yang tak terganti.

Biarlah untaian ini menjadi saksi setiap langkah,
Perjalanan panjang dalam dakwah yang abadi,
Kader PKS, menyongsong fajar dalam cahaya ayat-Nya,
Dengan tulus ikhlas, merangkai harapan menuju kebahagiaan yang hakiki. Rabbana aatina fiddunya wa fil aakhirati khanasa wakina azdabannar.

Parang Tambang, 22 Maret 2024