Pada REP #4 bertema Marginados dan Kita, digelar di Atap Hijau Makassar, Jalan Macan, Mamajang (19-23 Juli 2023). Selanjutnya pada REP #5 bertema Anomali diadakan di Artmosphere Studio (26-30 Mei 2024).
Zamkamil, sebagai kurator, dalam catatan kuratorialnya yang diberi judul “Post-Truth dan Kecemasan Kita”, menjelaskan bahwa post-truth atau pasca kesunyatan adalah suatu era di mana kebohongan menyamar menjadi kebenaran.
Dia mencemaskan, istilah post-truth yang populer sejak tahun 2016 memasuki segala sendi kehidupan kita.
Alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini lantas mengajukan pertanyaan. Akankah kesenian dapat menolong?
Zamkamil kemudian mengutip Theodore Adorno, seorang sosiolog dan kritikus seni, bahwa seniman seharusnya menciptakan revolusi – mengambil peran dan membuktikan keotentikannya dengan berani menantang dan menggugat tatanan yang ada, serta menghadirkan perspektif baru dan radikal.
Dengan demikian, seni dapat menjadi katalisator untuk meningkatkan kesadaran dan perubahan sosial.
Kali ini, pada Pameran REP #6 diadakan atas kerjasama IKM, Studio Ranarira, dan UKM Seni Budaya eSA dan art.fact.project, yang didukung antara lain oleh Indonesia’s Sketchers Makasssar, SATUPENA Sulawesi Selatan, RRI Pro4 Makassar, Leeven & Co Creative Space, dan Artmosphere Studio. (*)