51 Perupa Ikut Revolusi Esok Pagi

NusantaraInsight, MakassarPerupa punya cara kreatif menandai pembukaan pamerannya. Ini terlihat pada Pameran Revolusi Esok Pagi (REP) #6, bertema “Post-Truth”, di Kampus Institut Kesenian Makassar (IKM), Sabtu, 21 Juni 2025.

Prosesi pembukaan diadakan di depan kampus yang berada di Jalan Racing Center IV, Kelurahan Karangpuang, Kecamatan Panakkukang itu.

Tamu undangan berdiri di seberang jalan, sementara Anti dari RRI Makassar sebagai MC dan mereka yang memberi sambutan, berada tepat di depan pagar Kampus IKM.

Setelah prosesi pembukaan dan pemberian cendera mata dari kurator kepada perwakilan IKM, kurator lalu mengajak ketua panitia dan perwakilan IKM mendorong pagar sebagai tanda pembukaan pameran.

Di pagar itu terdapat spanduk yang memuat foto-foto, lengkap dengan nama-nama perupa.

Ketua Panitia Pameran REP #6, Muh Fadly Saleh, mengatakan ada 51 perupa, 8 orang di antaranya perempuan. Selain dari Makassar, sebanyak 23 perupa berasal dari luar kota, di antaranya asal Yogyakarta.

Firman Djamil, AH Rimba, Jenry Pasassan, Lopmor, Prasetyo G, dan Zamkamil, merupakan beberapa nama seniman yang ikut berpartisipasi.

BACA JUGA:  Anti-Estetika Jadi Tema Pameran Lukisan Asman Djasman di Artmosphere Studio, Makassar

“Pameran Revolusi Esok Pagi ini merupakan program dari Art.fact.project. Namun dalam pelaksanaannya diadakan secara kolaboratif karena semangatnya mau membangun ekosistem seni rupa,” papar Fadly sebelum pembukaan pameran.

Ditambahkan bahwa para perupa dalam Pemeran REP #6 ini menampilkan 63 judul karya. Karya-karya itu berupa lukisan, mix media, patung, kolase, digital art, video mapping, grafis, seni instalasi, sketsa, kaligrafi, cartoon opini, rakitan, papercraft, ilustrasi AR, dan kriya.

Mulai dari lantai 1 Kampus IKM, hingga lantai 3, karya-karya itu dipajang.

Haryudi Rahman, S.Pd, M.Sn, Kepala LPPMPM Institut Kesenian Makassar (IKM), mengapresiasi panitia Pameran REP #6. Dia berharap, upaya seperti ini, yang sudah dinaungi oleh Undang-Undang Pemajuan Kemajuan, gaungnya akan lebih besar lagi, bila terus membangun jejaring dan relasi.

“Seni membuat kita melihat realitas baru, dan seniman merespons post-truth berdasarkan pengalaman masing-masing, yang bisa dilihat dalam pemeran ini,” terang Haryudi Rahman.

Setelah pembukaan ada penampilan dari Prodi Musik IKM berupa pertunjukan musik dengan media air.

BACA JUGA:  Catatan Sastra: Kearifan Lokal di Tengah Arus Perubahan

Pameran REP #6 ini berlangsung selama lima hari, mulai 21-25 Juni 2025. Selama penyelenggaraan REP, temanya selalu berbeda.

Pameran REP #1 bertema Nelayan dan Pesisir, diadakan di Pantai Losari (3 Oktober 2020. Pameran REP #2 bertema Persimpangan, digelar di Mimesis Studio and Coffee, Tallo (3 Oktober 2021). Selanjutnya, pada Pameran REP #3 bertema Republic, diadakan di Rumata Art Space (28-30 Oktober 2022).