Tradisi Makan Patita, Menjaga Torang Samua Basodara

Makan patita
Tradisi Makan Patita atau makan bersama (Fanga Tana Wanuh) Desa Salagur Air, Kecamatan Siritaun Wida Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur Provinsi Maluku

Senada dengan itu, Ketua Pemuda Desa Salagur Air Bambang Rumoma memaknai kegiatan makan patita menjadikan hubungan yang kokoh antara pemuda dan masyarakat serta sinergitas dengan pemerintah desa, untuk menjaga tradisi semua elemen lapisan sosial masyarakat terlibat dan mengambil bagian dalam meningkatkan, melestarikan adat budaya bahkan sampai pada kearifan lokal.

Perayaan makan patita ini hanya setahun sekali pasca Ramadhantepat di bulan syawal yang ke tujuh, Dimana Masyarakat akan antusias dalam mempersiapkan secara matang.

“Harapan kami sebagai pemuda supaya budaya atau tradisi ini terus dijaga agar tidak mati sampai pada generasi ini,” imbuhnya.

Ia juga menceritakan bahwa seluruh masyarakat antusias menyambut kegiatan makan patita, hal ini menunjukan bahwa masyarakat masih peduli dan mengutamakan kebersamaan, gotong royong sudah tentu menjadi hal yang sangat fundamental di kehidupan orang Salagur Air.

Lebih lanjut ia juga menegaskan bahwa makna dari makan patita adalah untuk menjaga kebersamaan, menghormati satu sama lain, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian serta sosial masyarakat.

BACA JUGA:  Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Tapak Suci Cabang PUSDAM Takalar

“Tradisi ini berfungsi untuk menjaga dan menjalin hubungan silaturahmi antar anggota keluarga sanak saudara, menghargai tua maupun muda,” tambahnya.

“Sehingga menciptakan suasana kebersamaan yang hangat. Momen ini menjadi kesempatan yang sangat berharga bagi masyarakat untuk saling berinteraksi dan berbagi cerita dan mempererat tali silaturahmi,” tutupnya.