SD Inpres Kelapa Tiga 1 Makassar Mantapkan Rencana Launching Inovasi SAKTI dan SRA

NusantaraInsight, Makassar — Momen Hari Anak Nasional (HAN) 2025 akan digunakan SD Inpres Kelapa Tiga 1, Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, untuk melaunching program inovasi SAKTI. Juga sekaligus mendeklarasikan sekolah itu sebagai Sekolah Ramah Anak (SRA).

Pemantapan rencana peluncuran program terbaru ini, diputuskan dalam pertemuan yang dipimpin Kepala UPT SPF SD Inpres Kelapa Tiga 1, Hj Nahidha Mallapiang, S.Pd, M.Pd, pada Sabtu, 19 Juli 2025.

Hadir dalam pertemuan itu, selain guru-guru, pustakawan, dan tenaga kependidikan, juga pegiat Sekolah Ramah Anak, Rusdin Tompo.

Program inovasi SAKTI, akronim dari kebiaSaan Anak berKarakTer Indonesia akan menjawab persoalan anak-anak terkait pendidikan karakter, terutama yang berkaitan dengan nilai-nilai dan kearifan budaya lokal Sulawesi Selatan atau karakter sebagai anak Indonesia.

Penguatan pendidikan karakter ini penting untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, yakni cita-cita besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju, sejahtera, berdaulat, dan berdaya saing global pada tahun 2045. Pada tahun itu, Indonesia genap berusia 100 tahun.

BACA JUGA:  Mahasiswa FIB Unhas Raih 10 Juara di MTQM 2025, ini Rinciannya

Nahidha Mallapiang mengatakan, dengan inovasi ini maka sekolahnya sudah punya beberapa program inovasi, yakni LINCAH, BULISA, MALEBBI, dan SAKTI.

Disampaikan bahwa mulai tampak perubahan perilaku siswa, terutama soal sampah dan menjaga kebersihan. Anak-anak punya kesadaran sendiri memungut sampah dan meletakkannya pada tempat sampai sesuai peruntukannya.

SD Inpres Kelapa Tiga 1, kata Nahidha Mallapiang, saat ini tengah menuju Adiwiyata Nasional, sehingga semua aspek terus dibenahi. Di halaman sekolah, misalnya, dibuatkan biopori untuk resapan air, mengurangi erosi tanah sekaligus meningkatkan kualitas tanah, serta antisipasi genangan air.

Rusdin Tompo menyampaikan bahwa inovasi itu soal bagaimana mengemas program dan mengintegrasikannya dengan semua kegiatan yang ada. Dalam inovasi juga butuh kolaborasi dengan pemangku kepentingan yang peduli pada kemajuan dan kualitas pendidikan.

Rusdin Tompo, yang dikenal sebagai penulis dan pegiat literasi itu memuji mural berupa “7 Kebiasaan Anak Indonesia hebat” yang terdapat pada dinding sekolah. Tujuh kebiasaan itu mencakup bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.

BACA JUGA:  Kunjungan Pj Bupati Enrekang di SMA Negeri 2 Enrekang

Menurutnya, pendidikan karakter dapat dengan pendekatan seni dan kreativitas, seperti lagu, gambar, dan puisi. Juga bisa melalui kegiatan Jumat Ibadah, Senam Anak Indonesia Hebat, dan bentuk pembelajaran di kelas atau pun out door serta kegiatan lainnya.