Proker Mahasiswa KKNT 114 Unhas Siap Menyongsong Pariwisata Mandiri dan Berkelanjutan di Lembang La’bo, Torut

NusantaraInsight, Torut — Jumat (18/07) bertempat di Kantor Lembang La’bo, Kecamatan Sanggalangi, Kabupaten Toraja Utara (Torut), Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 114 telah melaksanakan kegiatan seminar program kerja (Proker) yang di hadiri langsung oleh Camat Sanggalangi, Kepala Lembang La’bo, Pengurus Badan Pemusyawaratan Lembang (BPL), pengurus Badan Usaha Milik Lembang (Bumlem), seluruh Kepala Dusun, Mahasiswa KKN IAKN Toraja, serta sejumlah elemen masyarakat lainnya.

Kegiatan diawali dengan sambutan dari Camat Sanggalangi yang mengatakan, “seluruh mahasiswa KKN yang di tempatkan di Lembang kita ini seharusnya kita layani seperti anak kita sendiri, kita harus mendukung dan men-support program kerja mahasiswa KKN,” ucap Camat Sanggalangi.

Program-program kerja yang ditawarkan hampir seluruhnya berkaitan erat dengan tematik KKN yang diberikan untuk Lembang La’bo yakni “inovasi pengembangan desa wisata”.

Tematik ini juga kemudian dihubungkan dengan program pengembangan ekonomi kreatif berupa pembuatan profil desa dan promosi digital yang menekankan pada potensi wisata.

Pembangunan infrastuktur yang mendukung pengembangan objek wisata, pembuatan majalah yang berisi berbagai potensi wisata dan budaya.

BACA JUGA:  MKKS SLB Sulsel Gelar Orientasi Ketua Mabigus dan Pembina Pramuka di Sidrap

Juga mengadakan promosi digital dan branding UMKM, melakukan sosialisasi terkait ide kreasi usaha, pembuatan nomor induk berusaha, dan pembuatan PMT untuk mencegah stunting, merupakan garis besar dari beberapa program kerja yang akan dikerjakan selama pelaksanaan KKN berlangsung.

Program-program kerja ini merupakan hasil dari observasi yang dilakukan selama beberapa hari dengan mengunjungi beberapa objek wisata, pelaku UMKM, diskusi dengan pemerintah dan tokoh adat, serta masyarakat lainnya.

Observasi dilakukan agar program kerja yang dirancang benar-benar merupakan kebutuhan masyarakat, bagian yang perlu dibenahi, dan dalam setiap program kerja yang akan dikerjakan terdapat partisipasi aktif dari masyarakat.

Dengan demikian diharapkan bahwa seluruh program kerja ini nantinya akan benar-benar berguna bagi masyarakat di Lembang La’bo dan membantu mengatasi permasalahan yang ada, serta dapat dikembangkan (berkelanjutan).

Pada akhir pelaksanaan kegiatan seminar program kerja, dibuka sesi diskusi yang memfasilitasi pertanyaan, saran, dan tanggapan dari masyarakat yang hadir sebagai wadah pertukaran ide, penyempurnaan program kerja, serta identifikasi kekurangan yang masih ada, sehingga program kerja yang akan dijalankan dapat tepat sasaran, relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan memiliki dampak yang lebih optimal.