Program Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unismuh Makassar Diminati 25 Calon Mahasiswa Baru Lewat Jalur RPL

Ketua Prodi Magister PBSI Unismuh Makassar, Prof Dr Dra Munirah, M.Pd
Ketua Prodi Magister PBSI Unismuh Makassar, Prof Dr Dra Munirah, M.Pd

NusantaraInsight, Makassar — Sesuai catatan pada penerimaan mahasiswa baru, Program Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), sudah ada 25 calon mahasiswa baru yang telah mendaftar untuk semester ganjil 2025/2026.

Sekiranya dinyatakan lulus lewat jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) ini akan menjalani perkuliahan pada September 2025.

Saat ini sementara proses penerimaan dan penyusunan dokumen rekognisi kegiatan calon mahasiswa baru itu ke mata kuliah yang akan diprogramkan dalam perkuliahan.

Demikian Ketua Prodi Magister PBSI Unismuh Makassar, Prof Dr Dra Munirah, M.Pd kepada media Kamis 26 Maret 2025.

Dijelaskan, RPL merupakan pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan formal, nonformal, informal, dan/atau pengalaman kerja sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan formal dan untuk melakukan penyetaraan dengan kualifikasi tertentu.

Jalur RPL adalah jalur kuliah yang memungkinkan pengalaman kerja sebagai ganti dari pemenuhan SKS.

Calon mahasiswa magister PBSI berasal dari beberapa daerah di Sulsel ada dari Kabupaten Bone, Bulukumba, Pinrang, Gowa, dan Kota Makassar.

BACA JUGA:  Kabid SMK Disdik Sulsel: Tidak Gampang Membangun SMK

Latar belakang para calon mahasiswa baru itu adalah para guru, ada guru telah mengabdi 10 tahun, 5 tahun, 2 tahun serta ada juga guru honor.

(PBSI) Pascasarjana Unismuh Makassar mulai beroperasi 28 September 2007 sampai hari ini, telah mencetak sekitar 1400 alumni magister yang menyebar berprofesi sebagai dosen dan guru di Kawasan Timur Indonesi dan wilayah lainnya.

Para alumni tersebut jadi guru hampir di seluruh kabupaten dan kota di Sulsel serta Kawasan Timur Indonesia dan Kalimantan akan ditemukan alumni yang sukses berkarier jadi guru, ada yang jadi kepala sekolah, guru guru teladan dan birokrat karier yang sukses pada dinas pendidikan di tempat masing-masing.

Selain itu juga ada tercatat pernah salah seorang alumni diberi amanah menjadi Kepala Sekolah Indonesia di Belanda, tandas Doktor Linguistik Program Pascasarjana Unhas ini. ***