Lanjutnya lagi, pada akhirnya, Kuadrilema Digital bukanlah sekadar penambahan teoretis. Ia adalah cerminan dari realitas baru yang dihadapi oleh bank sentral di seluruh dunia. Masa depan arsitektur moneter global akan sangat bergantung pada bagaimana negara-negara menavigasi pilihan-pilihan kompleks ini. Mereka yang berhasil mengintegrasikan inovasi digital dengan kebijakan yang bijaksana akan berada di posisi yang lebih kuat untuk mempertahankan kedaulatan moneter dan memastikan stabilitas di abad ke-21.
“Di era digital, stabilitas tidak lagi hanya soal kurs atau inflasi tetapi juga soal keamanan jaringan, keandalan data, dan kepercayaan publik terhadap sistem moneter baru,” tandasnya lalu mengakhiri pidato ilmiahnya dengan menyapa dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga dan kerabat dekatnya yang telah hadir menyaksikan momen perjalanan akademiknya.
Usai menyampaikan pidato ilmiahnya, Prof. Dr. Anas Iswanto Anwar, SE, MA, CWM, CRBC menandatangani naskah pengukuhan Guru Besar dan penerimaan sebagai anggota Dewan Profesor dengan nomor keanggotaan 602, dan dilanjutkan dengan menerima ucapan selamat dari seluruh hadìrin serta sesi foto bersama. Dan sebagai rasa syukurnya, Wakil Dekan Bidang Kemitraan, Riset, Inovasi, dan Kemahasiswaan FEB Unhas ini, pada siang hingga sore tadi menggelar hajatan syukuran di Lily Hall C (Lt.1) Four Points by Sheraton Hotel Jl. Andi Djemma No.130 Makassar.
Gawe syukuran yang diwarnai makan siang sembari menikmati hiburan musik ini berlangsung meriah dengan kehadiran artis penyanyi ibukota, Dedy Dukun yang tampil melantunkan sederet karya lagu hitsnya dan tampak akrab di kuping sebagian besar undangan yang hadir dan spontanitas ikut bernyanyi maupun bergoyang bersama. (*)