Dr.Aksa, S.Pd., M.Pd. menjalan pendidikan dasar dan tamat di SDN Padende Kecamatan Donggo Bima (2002), SMPN 11 Bima (2005), dan SMKN 5 Bima pada tahun 2008. Dia kemudian melanjutkan pendidikan ke Jurusan Pendidikan Sejarah UNM Makassar dan tamat (2012), mengikuti program magister Program Pendidikan IPS Kekhususan Pendidikan Sejarah PPs UNM (tamat,2016), dan meraih gelar doktor pada Dirasah Islamiah Konsentrasi Sejarah Perdaban Islam PPs UIN Alauddin Makassar (2025) dan tercatat sebagai doktor ke-1.499 yang dihasilkan UIN Alauddin Makassar hingga kini.
Unik dan energik
Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Prof.Dr. Bersihannor, M.Ag. usai sidang promosi doktor mengatakan, promovendus ini termasuk sosok yang unik. Keunikan itu pada sisi nama. Hanya ada dua nama di UIN Alauddin yang namanya pendek, yakni Capi dan Aksa. Hanya terdiri atas empat huruf. Dia tipe dosen yang cukup unik. Dia penulis, pun energik dan seorang ilmuwan ‘pure’ (murni) sains. Ilmuwan yang sering memberikan materi di beberapa tempat.
“Dia ini diamanahkan oleh pusat untuk membuat soal-soal Sejarah Peradaban Islam di Indonesia. Jadi kalau mau tahu soal sejarah Islam, tanya dia, “ujar Prof. Bersihannor bernada kelakar.
Prof. Bersinannor sangat mengapreasi dengan orang Bima. Sepengetahuannya, orang Bima itu termasuk ‘fighter’ (petarung) dalam bidang akademik. Banyak orang Bima yang sukses di sini, guru besar, dosen, ulama, mubalig, dan guru.
“Mengapa orang-orang Bima bersemangat seperti itu, jangan-jangan Bima itu ada di Quran. Di kitab suci hanya beberapa saja negeri yang disebut. Tidak ada Makassar, tidak ada Banjarmasin, kampung saya. Bima ada,” ujar Bersihannor sambil menyebut ayat yang ada lafaz ‘bima’, kemudian melanjutkan, mungkin itu sebabnya orang Bima itu menjadi “manusia Quran”, manusia yang selalu mengikuti perkembangan zaman dan selalu mendalami Alquran.
Prof.Bersihannor mengunci testimoninya dengan mengatakan “Dia (Dr.Aksa) merupakan aset fakultas, aset UIN Alauddin, dan aset nasional”. (mda).