NusantaraInsight, Takalar — Mendukung terwujudnya masyarakat desa sehat dan mandiri, tim pengabdian masyarakat dari STIKES Panakkukang bersama mitra lokal melaksanakan program bertajuk “Desa Sehat Digital: Pemberdayaan Kader melalui Platform Digital dan Edukasi Online untuk Mencegah dan Mengelola Diabetes Mellitus” di Desa Bontolanra, Galesong Utara, Takalar.
Program berlangsung sepanjang Juli–Agustus 2025, melibatkan 11 kader kesehatan desa, satu perwakilan Puskesmas, tiga dosen pendamping, dan dua mahasiswa pelaksana lapangan.
Kegiatan difokuskan pada peningkatan kapasitas kader dalam mengenali, mencegah, dan mengelola penyakit Diabetes Mellitus (DM) dengan pendekatan digital yang mudah diakses melalui gawai (smartphone).
Kegiatan terdiri dari empat tahap:
Sosialisasi dan Pelatihan Dasar Diabetes Mellitus
Pelatihan Penggunaan Platform Digital
Simulasi Penyuluhan dan Pendampingan Warga
Evaluasi dan Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
Materi edukasi mencakup pemahaman dasar DM, faktor risiko, gejala, pengelolaan pola makan, pentingnya aktivitas fisik, hingga pemantauan gula darah mandiri.
Konten ini disampaikan melalui modul digital dan grup WhatsApp terstruktur sebagai media belajar berkelanjutan.
“Kami ingin kader desa menjadi agen perubahan yang tidak hanya aktif di lapangan, tapi juga melek teknologi. Ini penting agar informasi kesehatan terus mengalir ke masyarakat,” ujar Ns. Muh Zukri Malik, M.Kep, dosen pendamping program dari STIKES Panakkukang kepada media awal Oktober 2025.
Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman kader, serta terbentuknya Kelompok Sadar Diabetes di tingkat dusun yang akan secara berkala melakukan edukasi dan pemantauan kesehatan warga.
Perwakilan kader, Hj. Nurmuhlisa, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan program ini.
“Kemitraan dengan perguruan tinggi sangat berarti bagi kami. Program ini tidak hanya memperkuat pengetahuan kader, tapi juga memperkokoh sistem kesehatan di desa,” tuturnya.
Program ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui skema Program Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2025.
Kolaborasi lintas sektor, Desa Bontolanra diharap dapat menjadi model desa tangguh dalam menghadapi tantangan penyakit kronis berbasis teknologi dan pemberdayaan kader. ***