NusantaraInsight, Gowa — Penilaian Sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten Gowa tahun 2025 di SD Inpres Malino berlangsung dengan penuh semangat meskipun suasana hujan menyelimuti kegiatan.
Rintik hujan yang turun sejak pagi tidak menyurutkan antusiasme para peserta, baik dari pihak sekolah maupun tamu undangan, yang tetap berpartisipasi dengan penuh dedikasi.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam dunia pendidikan dan lingkungan, seperti Ibu Ni’ma Faradillah, SE., selaku Lurah Malino, Mustakim AR., S.Pd., M.Pd., selaku Ketua K3S Kecamatan Tinggimoncong, Helmianto selaku Ketua Komite SD Inpres Malino, dan Ibu Rosmini Panca selaku Ketua Rukoku SD Inpres Malino. Selain itu, turut hadir Tim Visitasi Sekolah Adiwiyata Kabupaten Gowa, Ibu Nirmawari M., S.Pd., M.Pd., selaku Kepala SD Inpres Malino, serta dewan guru, staf sekolah, orang tua siswa, dan anak-anak kader perwakilan Adiwiyata SD Inpres Malino.
Para tamu yang hadir disambut dengan Angngarru, sebuah tradisi lisan Bugis-Makassar yang penuh makna sebagai bentuk penghormatan kepada tamu serta pengenalan kearifan lokal kepada para siswa.
Suasana hujan yang mengiringi kegiatan justru menambah kesan sejuk dan khidmat, mencerminkan kesejukan alam yang selaras dengan tujuan program Adiwiyata, yaitu menciptakan lingkungan sekolah yang hijau, bersih, dan nyaman. Kehadiran berbagai pihak dalam kegiatan ini tidak hanya untuk melakukan penilaian, tetapi juga untuk memberikan motivasi kepada siswa agar semakin memahami pentingnya lingkungan, meningkatkan kedisiplinan, serta menumbuhkan kesadaran akan kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari.
Ibu Ni’ma Faradillah, SE., menyampaikan apresiasinya terhadap sekolah yang telah berusaha menanamkan kesadaran lingkungan kepada para siswa sejak dini. Menurutnya, program ini sangat penting untuk membentuk karakter generasi yang peduli terhadap keberlanjutan alam. Sementara itu, Mustakim AR., S.Pd., M.Pd., menekankan bahwa Adiwiyata bukan hanya sekadar program, tetapi juga bentuk pembelajaran nyata yang membantu siswa memahami dan menerapkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan.
Hal senada juga disampaikan oleh Bapak Helmianto, yang berharap bahwa kebiasaan menjaga lingkungan yang diajarkan di sekolah dapat dibawa ke rumah dan lingkungan sekitar.
Sebagai kepala sekolah, Ibu Nirmawari M., S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya berkaitan dengan ajang penilaian, tetapi juga sebagai bagian dari pembelajaran berbasis pengalaman.
Melalui program Adiwiyata, siswa dapat belajar secara langsung tentang cara memilah sampah, menanam pohon, serta menjaga kebersihan lingkungan, sehingga ilmu yang mereka dapatkan bukan sekadar teori, tetapi juga praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga dikaitkan dengan berbagai mata pelajaran di sekolah, seperti IPA dalam memahami ekosistem dan konservasi, Bahasa Indonesia dalam menulis laporan kegiatan, Seni Budaya dan Prakarya dalam menampilkan Angngarru serta membuat kerajinan dari bahan daur ulang, serta PPKn dalam memahami hak dan kewajiban terhadap lingkungan.