NusantaraInsight, Luwu Timur — Mahasiswa KKN-T Gelombang 114 Universitas Hasanuddin telah melaksanakan program kerja bertema “Pencegahan Stunting melalui Edukasi dan Inovasi Pangan: Puding Susu Labu Kuning sebagai Alternatif Makanan Bergizi” di Desa Mahalona, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, 29 Juli 2025 lalu.
Program ini dilatarbelakangi oleh tingginya risiko stunting yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi seimbang pada anak-anak usia dini. Kegiatan ini juga bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama ibu rumah tangga, tentang pentingnya pemenuhan gizi dalam mencegah stunting pada anak.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperkenalkan inovasi pangan lokal berupa puding susu labu kuning, yang mudah dibuat, terjangkau, dan kaya akan nutrisi.
Kegiatan ini mencakup penyuluhan gizi, demonstrasi pembuatan puding, dan diskusi interaktif. Labu kuning dipilih karena kandungan vitamin A, serat, dan antioksidannya sangat bermanfaat untuk pertumbuhan anak. Masyarakat terlihat antusias dan aktif bertanya selama kegiatan berlangsung.
Salah satu mahasiswa KKN dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Maya melalui rilis persnya, Jumat (1/8/2025) menyampaikan bahwa program ini menjadi bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pangan lokal bergizi.
“Kami tidak hanya ingin memperkenalkan resep, tapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya gizi dalam pencegahan stunting,” ungkapnya.
Kegiatan ini pun disambut hangat oleh masyarakat setempat. Salah satu warga, Ibu Yunianti, mengungkapkan rasa antusiasnya.
“Kami sangat senang ada kegiatan seperti ini. Ternyata labu kuning yang sering kami anggap biasa bisa diolah jadi makanan sehat untuk anak-anak kami. Mudah, enak, dan bergizi,” ujarnya.
Pihak desa menyambut baik kegiatan ini dan berharap edukasi serupa bisa terus dilanjutkan secara berkelanjutan. Program ini menjadi bukti bahwa mahasiswa tidak hanya hadir untuk belajar, tetapi juga membawa dampak langsung bagi masyarakat.