Pelatihan Pembuatan dan Pemanfaatan Biopori sebagai Tempat Pembuangan Sampah Organik di Desa Borimasunggu

NusantaraInsight, Gowa — Pada hari Senin, tanggal 28 Juli 2025, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Hasanuddin melaksanakan kegiatan program kerja bertajuk “Pelatihan Pembuatan dan Pemanfaatan Biopori sebagai Tempat Pembuangan Sampah Organik” di Kantor Desa Borimasunggu, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa.

Kegiatan ini dipimpin oleh Nur Inayah Amaliyah selaku penanggung jawab utama, bersama rekan-rekan mahasiswa KKN lainnya yaitu Hasna, Alexandra Emilly Bangaran, Akbar Muhammad, A. Muhammad Hanief, Ihda Ramdani Syahdar, dan Ghyvar Ramadhan Nala.

Seperti yang disampaikan Nur Inayah Amaliyah melalui keterangan tertulisnya kepada media, Sabtu (2/8/2025).

Menurutnya, yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah pelatihan pembuatan lubang biopori sebagai sarana pembuangan sampah organik sekaligus sebagai solusi dalam menjaga kesuburan tanah di pekarangan rumah.

Biopori juga berfungsi sebagai alat resapan air dan media pembentukan kompos alami. Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud kepedulian terhadap pengelolaan sampah organik rumah tangga yang ramah lingkungan.

Yang terlibat dalam pelatihan ini yaitu para aparat desa, ibu-ibu PKK, serta beberapa warga Desa Borimasunggu. Mereka menjadi peserta aktif yang diberikan sosialisasi serta bimbingan langsung mengenai teknik pembuatan biopori secara sederhana.

BACA JUGA:  Kepala BBPMP Sulsel Berkunjung ke Sekolah Kolong di Maros, Bawa Pulang Kado Kisah Inspiratif

Lokasi utama pelatihan adalah Kantor Desa Borimasunggu, dan percontohan langsung dilakukan di pekarangan rumah warga dengan menanam biopori di sekitar tanaman sayur.

Kolaborasi ini dilakukan bersama teman satu tim yang sebelumnya telah menjalankan program budidaya sayur kangkung di pekarangan rumah.

Kegiatan ini berlangsung tepatnya pada tanggal 28 Juli 2025, hari Senin, sebagai bagian dari rangkaian program kerja tematik KKN.

Program ini penting untuk dilakukan karena permasalahan sampah organik dan kesuburan tanah di lingkungan rumah tangga sering kali diabaikan.

Dengan metode biopori, masyarakat diajak untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekaligus memanfaatkan limbah dapur menjadi kompos yang berguna.

Sebelum pelatihan dimulai, peserta diberikan brosur informasi sebagai bahan pengantar. Kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi interaktif dan praktik langsung membuat lubang biopori menggunakan pipa yang telah dilubangi, ditanam di tanah, dan diisi dengan sampah organik.