Pada pukul 21.22, masih di hari Jumat itu, Muhammad Burhanuddin membalas postingan teman-temannya.
“Alhamdulillah, terima kasih atas amanah yang diberikan teman-teman semua.,” katanya.
Menurutnya, “Ketua” hanyalah sebutan nama saja. Namun sejatinya semua sama dalam bersilaturahmi dan berbuat kebajikan. Semangat adalah bingkai keluarga besar FH-UH 87.
“Terima kasih terkhusus kepada Prof. Ruri dan teman-teman semua,” tulis Muhammad Burhanuddin.
Segera Una Husain, saudara dari Ema Husain, keduanya aktivis NGO, menyambar penuh semangat, “Alhamdulillah, saaaaahhhh…..”
Begitulah spirit kebersamaan, persahabatan, dan kekeluargaan Angkatan ’87 FH-UH. Proses suksesi pergantian ketua alumni ini memanfaatkan kemajuan teknologi.
Era digital dengan kemudahan akses, berkat jaringan internet dan smarphone, menjadikan suksesi lebih mudah, tanpa mengurangi esensi demokrasi itu sendiri.. Sehingga pemilihan IKA pun bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Mirip iklan minuman bersoda, Coca-Cola. (*)
