NusantaraInsight, Maros — Mahasiswi KKNT Pengembangan Ekonomi Kreatif Gelombang 113 Universitas Hasanuddin (Unhas) Desa Lekopancing, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, menyelenggarakan pembuatan banner.
Mengangkat tema ” Optimalisasi Promosi UMKM Jamur melalui Desain Banner Inovatif dan di bawah bimbingan Dr. Andi Lukman Irwan, SIP., M.Si selaku Dosen Pengampu KKN (DPK), kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 1 Februari 2025 lalu di acara Festival UMKM.
Hal ini disampaikan oleh penanggung jawab kegiatan Nurfaidatul Izmah kepada media ini, Minggu (9/2/2025).
Faida demikian biasa disapa menyampaikan bahwa pembuatan banner ini merupakan program kerja individu yang telah disusun bersama oleh mahasiswa KKNT Pengembangan Ekonomi Kreatif, Desa Lekopancing, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros.
“Tema ini diangkat karena berdasarkan kebutuhan masyarakat setempat,” ujarnya.
Lebih lanjut Faida menerangkan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan utama untuk mengoptimalkan strategi pemasaran produk jamur yang dihasilkan oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui penerapan desain banner yang lebih inovatif, estetis dan komunikatif.
“Dengan adanya desain yang lebih menarik serta informatif, diharapkan produk jamur dapat lebih mudah dikenali oleh masyarakat luas, menarik minat konsumen potensial serta meningkatkan kepercayaan terhadap kualitas produk yang ditawarkan,” bebernya.
“Selain itu, langkah ini juga menjadi salah satu upaya strategis dalam meningkatkan daya saing UMKM, terutama dalam menghadapi tantangan persaingan di pasar yang semakin dinamis dan kompetitif,“ ujar Faida.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk pelaku UMKM jamur, akademisi serta narasumber yang ahli di bidang desain grafis dan pemasaran digital yang menekankan pentingnya inovasi dalam strategi promosi untuk meningkatkan daya tarik produk.
“Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan pelaku UMKM jamur mampu mengoptimalkan strategi pemasaran mereka dengan memanfaatkan desain banner yang lebih profesional dan inovatif. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan visibilitas produk jamur lokal serta mendukung pertumbuhan UMKM secara berkelanjutan,” kunci Faida.
