NusantaraInsight, Makassar — Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Makassar (UNM), sukses menyelesaikan kegiatan Asistensi Mengajar dalam rangka program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di SDN Parangtambung II.
Mereka melakukan kegiatan selama tiga bulan, terhitung sejak Februari hingga April 2025. Kegiatan ini ditutup secara resmi pada Sabtu, 3 Mei 2025.
Empat mahasiswa yang terlibat dalam program ini yakni Sartini, Fitri Ramadhani, Nur Anisa, dan Selfi Fitri, turut memberikan kontribusi dalam pembelajaran Bahasa Daerah, khususnya pengajaran aksara lontara, kepada para siswa di SDN Parangtambung II.
Dalam sambutannya, Kepala UPT SPF SDN Parangtambung II, Rahmawati Maswan, S.Pd., M.Pd., menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas kehadiran mahasiswa dari Prodi Bahasa Daerah.
“Saya bersyukur karena baru kali ini ada mahasiswa magang dari program studi Bahasa Daerah di sekolah kami. Bahasa daerah termasuk pelajaran yang cukup sulit, apalagi guru-guru di sini mayoritas bukan berlatar belakang bahasa daerah. Dengan kehadiran mahasiswa, siswa-siswi sangat terbantu, khususnya dalam belajar aksara lontara,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi kinerja mahasiswa selama magang serta memberikan wejangan penting.
“Apa yang kalian alami di sekolah ini adalah dunia nyata, sedangkan kampus adalah dunia maya. Apa pun yang baik dari sini silakan dibawa dan dilestarikan, sementara yang kurang baik cukup disimpan di sini saja,” tambahnya.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Ilma Rahim, S.Pd., M.Pd. yang mengungkapkan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa untuk belajar langsung di lapangan.
“Pengalaman ini sangat luar biasa karena membentuk kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. Saya harap ini menjadi awal dari kerja sama selanjutnya antara kampus dan sekolah,” tuturnya.
Guru Pamong, Nursyahmin, S.Pd, juga menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada para mahasiswa. Ia turut memberikan pesan kepada siswa-siswi untuk terus mencintai dan membanggakan bahasa daerah sebagai bagian dari identitas budaya.
Sebagai perwakilan mahasiswa, Fitri Ramadhani menyampaikan kesan dan pesan atas nama rekan-rekannya. Ia mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah, dosen pembimbing, guru pamong, dan seluruh siswa.
“Selama tiga bulan, kami sangat senang dan bangga bisa menjadi bagian dari sekolah ini. Banyak ilmu, kenangan, dan pelajaran berharga yang kami dapatkan. Mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama kami berada di sini,”* ucapnya.