Mahasiswa Unhas Manfaatkan Limbah Dapur Jadi Sabun Ramah Lingkungan

NusantaraInsight, Bulukumba — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Gelombang 114 Universitas Hasanuddin yang mengusung tema “Ketahanan Pangan dan Pencegahan Stunting”, kembali menunjukkan kepedulian terhadap isu lingkungan dan kesehatan masyarakat melalui pelaksanaan program inovatif bertajuk *Pemanfaatan Limbah Dapur Menjadi Sabun Ramah Lingkungan Berbasis Ecoenzym*.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat Desa Garuntungan Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba, 25 Juli 2025 lalu.

Kegiatan ini dilatarbelakangi bahwa dalam mengelola limbah organik rumah tangga, khususnya sisa buah dan sayur yang biasanya terbuang sia-sia. Limbah tersebut kini diolah menjadi ecoenzym, yaitu cairan hasil fermentasi alami yang memiliki berbagai manfaat, salah satunya sebagai bahan dasar pembuatan sabun ramah lingkungan.

Seperti disampaikan penanggungjawab Salsabila Amir kepada NusantaraInsight, Selasa (28/7/2025).

Menurutnya, dalam proses pelaksanaannya, mahasiswa KKN memberikan edukasi langsung kepada ibu-ibu rumah tangga dan kader Posyandu mengenai cara pembuatan ecoenzym, mulai dari tahap fermentasi hingga pencampuran dengan bahan lain untuk menghasilkan sabun cair multifungsi.

Sabun ini aman digunakan untuk mencuci peralatan makan, membersihkan lantai, bahkan dapat menjadi antiseptik alami yang mendukung kebersihan lingkungan dan kesehatan keluarga.

BACA JUGA:  Makassar dan Barru Bersanding Raih Emas Catur

Salsabila Amir, dalam keterangan lanjutannya menjelaskan bahwa program ini tak hanya menitikberatkan pada pengurangan limbah, namun juga menjadi langkah awal masyarakat untuk hidup lebih sehat dan mandiri.

“Kami ingin mengajak masyarakat untuk melihat limbah bukan lagi sebagai sampah, tetapi sebagai sumber daya. Dengan ecoenzym, mereka bisa menciptakan produk bermanfaat, bahkan membuka peluang usaha rumah tangga,” jelasnya.

Program ini juga menjadi bagian dari pendekatan holistik pencegahan stunting, di mana kebersihan lingkungan menjadi faktor penting dalam menunjang tumbuh kembang anak. Dengan menggunakan sabun berbahan alami yang tidak mengandung zat kimia berbahaya, risiko kontaminasi pada alat makan dan lingkungan sekitar anak dapat diminimalisir.

Respon masyarakat sangat positif. Salah satu warga, Ibu Sri (42), mengungkapkan antusiasmenya,

“Biasanya kulit buah cuma dibuang, sekarang bisa jadi sabun. Kami senang karena bisa buat sendiri di rumah dan lebih hemat.” katanya.

Melalui program ini, KKN 114 Universitas Hasanuddin berharap semangat hidup sehat dan berkelanjutan dapat terus tertanam di tengah masyarakat Desa Garuntungan, sekaligus mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) terutama di bidang kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat.