Mahasiswa KKNT Unhas: Pekarangan Sehat, Keluarga Hebat

NusantaraInsight, Bulukumba — Dalam rangka mendukung ketahanan pangan keluarga dan menekan angka stunting, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 114 Universitas Hasanuddin melaksanakan program bertajuk “Pekarangan Sehat, Keluarga Hebat” di Desa Kambuno, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba.

Program ini digagas dan dilaksanakan oleh Andi Novita Sri Ramadhani, mahasiswa Universitas Hasanuddin yang bertindak sebagai penanggung jawab utama kegiatan, seperti disampaikan dalam rilis tertulis kepada NusantaraInsight, Rabu (30/7/2025).

Menurutnya, program ini bertujuan untuk mengajak masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan rumah sebagai sumber pangan mandiri dan sehat.

Kegiatan diawali dengan sosialisasi yang dilaksanakan pada 21 Juli 2025 lalu, di mana warga mendapatkan edukasi mengenai pentingnya pemenuhan gizi keluarga melalui penanaman sayuran sendiri serta kaitannya dengan pencegahan stunting.

“Kami ingin menumbuhkan kesadaran bahwa ketahanan pangan bisa dimulai dari rumah sendiri. Menanam sayur di pekarangan bukan hanya soal ekonomi, tapi juga investasi gizi untuk anak-anak,” ujar Andi Novita Sri Ramadhani saat memberikan penyuluhan kepada warga.

Sosialisasi ini sekaligus menjadi pembuka bagi Lomba Pekarangan Sehat dan Produktif, yang mengajak warga Desa Kambuno menanam berbagai jenis sayuran seperti bayam, kangkung, dan sawi hijau di pekarangan rumah.

BACA JUGA:  ASN Kab. Jeneponto Apresiasi Pelayanan Program Pascasarajana Unpacti, ini Alasannya

Bibit tanaman diberikan secara gratis kepada peserta, dengan kebebasan menambahkan jenis tanaman pangan lainnya untuk menambah keberagaman.
Kini kegiatan telah memasuki tahap monitoring, di mana mahasiswa KKN melakukan kunjungan ringan ke rumah-rumah peserta untuk melihat perkembangan pekarangan.

Monitoring ini menjadi momen pendampingan langsung, berbagi tips perawatan tanaman, dan dokumentasi pertumbuhan kebun warga.

“Respons warga sangat positif. Banyak yang mulai memperbaiki dan menata ulang pekarangan mereka. Bahkan ada yang dengan bangga memperlihatkan tanaman yang tumbuh subur. Ini menandakan semangat dan kesadaran masyarakat mulai tumbuh,” ungkap Novi.

Yang lebih mengagumkan lagi, antusiasme warga dalam memperindah pekarangan rumahnya benar-benar luar biasa. Tidak hanya ibu rumah tangga, tetapi juga suami, anak-anak, bahkan sepupu ikut terlibat dalam proses menanam dan merawat kebun keluarga.

Kehangatan dan kekompakan keluarga dalam menyukseskan lomba ini menunjukkan bahwa kegiatan berkebun bisa menjadi sarana membangun kerja sama serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi keluarga.

Lomba akan berlangsung hingga akhir masa KKN, dengan penilaian meliputi keragaman jenis tanaman, kreativitas penataan, kebersihan pekarangan, serta keterlibatan anggota keluarga.