NusantaraInsight, Sidrap — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Inovasi Pengembangan Desa Gelombang 114 Universitas Hasanuddin kembali menghadirkan terobosan kreatif yang mendukung upaya ketahanan pangan lokal dan pengurangan sampah plastik.
Salah satu program kerja individu yang dilaksanakan di Kelurahan Pangkajene adalah inovasi pertanian rumahan terpadu dan akuakultur sederhana dengan memanfaatkan limbah plastik, khususnya galon bekas air minum.
Program ini bertujuan untuk mendorong pemanfaatan limbah galon bekas yang sering kali hanya menjadi sampah, menjadi media tanam dan wadah budidaya ikan air tawar.
Sistem ini mengadopsi konsep pertanian terpadu (integrated farming), di mana air dari kolam ikan digunakan kembali untuk menyiram tanaman, menciptakan ekosistem kecil yang efisien dan hemat air.
Inovasi ini tidak hanya mengurangi limbah plastik, tetapi juga mendorong masyarakat untuk menanam sebagian kebutuhan pangannya secara mandiri dari rumah, dengan cara yang sederhana dan hemat lahan.
“Kegiatan ini tidak hanya bertujuan menciptakan solusi pertanian skala kecil yang hemat ruang, tetapi juga mengedukasi warga tentang pentingnya daur ulang dan pemanfaatan sampah plastik menjadi sesuatu yang produktif,” ujar Devy Purwaningsih, mahasiswa pelaksana program.
Program ini dilaksanakan melalui rangkaian kegiatan, mulai dari sosialisasi, pelatihan teknis pembuatan kebun galon dan kolam mini, hingga pendampingan praktik langsung bersama warga.
Antusiasme masyarakat terlihat tinggi, terutama karena alat dan bahan yang digunakan sangat mudah ditemukan, murah, dan aplikatif bagi lingkungan rumah tangga.
Sejumlah warga mengungkapkan ketertarikan mereka untuk mengembangkan model pertanian sederhana ini di rumah masing-masing. Selain sebagai sarana memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari, kebun galon ini juga dianggap sebagai bentuk edukasi lingkungan bagi anak-anak serta langkah nyata dalam mengurangi ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar.
Melalui program ini, mahasiswa KKN Unhas berharap dapat membangun kesadaran dan semangat inovasi masyarakat dalam mengelola potensi lokal secara kreatif dan berkelanjutan.
Inisiatif ini menjadi bukti bahwa solusi lingkungan dan pangan tidak harus mahal atau rumit cukup dengan ide sederhana, kemauan untuk bertindak, dan memanfaatkan apa yang ada di sekitar.