Mahasiswa KKNT 114 Unhas Dorong Ketahanan Pangan Warga Pengkajoang Lewat Inovasi Tepat Guna

NusantaraInsight, Lutra — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Hasanuddin (Unhas) Gelombang 114 dengan tema Kebencanaan dan Ketahanan Pangan melaksanakan kegiatan edukatif dan demonstratif di Desa Pengkajoang, Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara.

Hal ini disampaikan melalui rilis pers kepada media ini, Sabtu (26/7/2025).

Menurutnya, kegiatan ini dipusatkan di Perumahan Nelayan, Dusun Tompe. Sebuah kawasan permukiman darat yang meskipun bernama demikian, lokasinya tidak berada di dekat pesisir. Penamaan tersebut berasal dari latar belakang sosial warga setempat, namun secara geografis tidak terletak di wilayah pesisir.

Fokus utama dari program kerja ini adalah penguatan ketahanan pangan masyarakat melalui teknologi tepat guna yang sederhana, praktis, dan dapat diadopsi langsung oleh warga.

Tiga program unggulan yang dilaksanakan antara lain : sosialisasi dan demonstrasi alat pengering pangan, alat tabur pupuk sederhana, serta pelatihan pemanfaatan limbah dapur menjadi pupuk organik cair (POC).

Pada program pertama, Maysarah Syam dari Program Studi Fisika memperkenalkan alat pengering pangan sederhana dengan memanfaatkan efek rumah kaca dengan memperangkap kalor sehingga hasil panen menjadi lebih cepat kering. Alat ini berguna untuk memperpanjang masa simpan bahan makanan, terutama pada musim penghujan ketika pengeringan alami sulit dilakukan.

BACA JUGA:  Dr Fien Pongpalilu Tiga Puluh Tahun Jadi Dosen Dapat Satya Lencana Karya Satya

Alat ini juga membuat pangan lebih higienis dan mempermudah masyarakat dalam mengeringkan pangan karena tidak perlu bolak balik mengangkat hasil panen yang dikeringkan ketika cuaca tidak menentu.

Sementara itu, Muhammad Reski Amiruddin dari Program Studi Teknik Sipil memperkenalkan alat tabur pupuk sederhana yang dirancang untuk memudahkan penyebaran pupuk secara merata, meningkatkan efisiensi dan hasil pertanian.

Tak kalah penting, dilakukan pelatihan pemanfaatan limbah dapur menjadi pupuk organik cair (POC) oleh Khaerunnavia dari Program Studi Agrobisnis Perikanan. Pelatihan ini mengajarkan warga cara mengolah sisa sayuran, kulit buah, dan bahan organik rumah tangga menjadi pupuk yang kaya nutrisi.

Inisiasi ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menambah nilai ekonomi sekaligus mendukung pertanian organik rumah tangga. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif, di mana warga secara aktif dilibatkan dalam setiap tahap proses, mulai dari pengenalan bahan, teknik fermentasi, hingga pemanfaatan POC untuk tanaman rumah tangga.

Kegiatan ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Salah satu apresiasi datang dari Muh. Faisal (35), yang menyampaikan bahwa program-program mahasiswa KKN ini sangat bermanfaat dan tepat sasaran.