Mahasiswa KKN-T 114 Unhas Desa Tukamasea Maros Dorong Inovasi untuk Ketangguhan dan Kemandirian Desa

NusantaraInsight, Maros – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin Gelombang 114 yang ditempatkan di Desa Tukamasea, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, menggelar seminar program kerja sebagai bentuk awal komitmen mereka dalam mendukung pengembangan desa berbasis partisipasi masyarakat dan inovasi lokal.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 21 Juli 2025, dan dihadiri oleh pemerintah desa, tokoh masyarakat, kader PKK, serta warga dari berbagai dusun.

Program kerja yang dipaparkan mencakup sejumlah kegiatan strategis, seperti pemasangan kaca cembung di titik rawan kecelakaan, perakitan alat mitigasi bencana berupa alarm peringatan dini, sosialisasi pemanfaatan pupuk VOC untuk petani, serta pendampingan masyarakat dalam edukasi kebencanaan dan penguatan kreativitas bagi pelajar.

Di bidang pemberdayaan, mahasiswa juga akan terlibat dalam mendukung kegiatan PKK dan membantu optimalisasi pelayanan desa.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Tukamasea, H. Makmur, S.E., mengapresiasi semangat dan inisiatif para mahasiswa.

“Kami berharap anak-anak KKN dapat membantu dalam perawatan lingkungan, mendukung pelaksanaan lomba-lomba PKK, serta memberikan nilai tambah melalui edukasi dan inovasi. Kehadiran mereka menjadi energi baru untuk desa ini,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Mahasiswa Unhas Sosialisasi Pemberdayaan Ekonomi Keluarga untuk Pencegahan Stunting di Lapadde

Sementara itu, Koordinator Desa (Kordes) KKN Tukamasea, Anugra, menyampaikan bahwa kehadiran mereka bukan sekadar memenuhi kewajiban akademik, tetapi juga sebagai bentuk pengabdian langsung ke masyarakat.

“Kami datang ke sini bukan hanya untuk sekadar memenuhi kebutuhan akademik kami. KKN ini menjadi ajang kami untuk mengimplementasikan ilmu yang telah kami pelajari di bangku perkuliahan, serta memberikan inovasi atau merespons isu-isu aktual yang berkembang di tengah masyarakat,” ujarnya.

Anugra juga menambahkan bahwa menjalankan program di Desa Tukamasea bukan hal yang mudah, mengingat desa ini telah memiliki struktur pembangunan yang baik dan segudang prestasi.

“Tidak mudah bagi kami menawarkan program atau kegiatan baru di desa ini, karena desa ini termasuk desa yang telah maju dan sangat terstruktur, terlebih melihat segala prestasi nasional yang telah diperoleh sebelumnya. Tentu ini menjadi beban moral bagi kami untuk turut menjaga dan mendukung keberlanjutan prestasi tersebut. Justru, di sini kami-lah yang banyak belajar. Semisal kelak kami telah lulus dan kembali ke kampung halaman masing-masing, kami bisa menjadikan Desa Tukamasea sebagai patron untuk memajukan desa kami sendiri,” pungkasnya.

BACA JUGA:  24.913 Pelajar Sulsel Pecahkan Rekor MURI, ini Kata Kadisdik

Antusiasme warga terlihat dari keterlibatan aktif dalam sesi diskusi. Salah satu tokoh masyarakat menyampaikan harapan, “Kami ingin kegiatan ini tidak hanya meninggalkan program, tapi juga memberikan pembelajaran yang berkesan dan menumbuhkan semangat belajar, khususnya bagi anak-anak kami.”