Salah satu ciri khas yang menonjol dari budaya Makassar adalah adat istiadat yang sangat kuat dalam kehidupan sehari-hari. Dari upacara adat, tarian, hingga pakaian tradisional, semuanya dipenuhi dengan makna yang dalam dan menceritakan sejarah panjang peradaban etnik Makassar.
Selain itu, kosmologi etnik Makassar juga memiliki pandangan dunia yang unik dan menarik. Keyakinan akan keberadaan lingkungan, merupakan hubungan erat antara manusia dengan alam semesta merupakan bagian integral dari kehidupan etnik Makassar.
Hal ini tercermin dalam berbagai tradisi dan toponimi alam, merupakan rajutan keseimbangan antara manusia, alam, yang menciptakan harmoni dalam kehidupan sehari-hari.
Ditambahkan pula oleh akademisi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin ini, dengan keunikan identitas budaya dan kosmologi etnik Makassar ini, wajar jika etnik Makassar tetap menjaga dan melestarikan warisan budaya mereka dengan berbagai cara di era digital.
Melalui pemahaman dan apresiasi yang mendalam terhadap keunikan ini, diharapkan generasi muda kekinian dapat terus merawat dan mengembangkan identitas budaya mereka sebagai bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya Indonesia secara keseluruhan.
Syukri Mawardi, yang juga peserta dan sehari-harinya berprofesi dokter serta merupakan penggiat literasi di Kabupaten Gowa, sangat tertarik dengan Kosmologi dan pengobatan tradisional, karena adanya erat karena keduanya didasarkan pada pandangan dunia yang menyatukan manusia dengan alam dan semesta.
Dalam sistem ini, kesehatan bukan hanya tentang tubuh, tapi tentang keseimbangan energi, waktu, unsur, dan hubungan spiritual. Jadi, pengobatan tradisional tidak bisa dipisahkan dari kosmologi, karena keduanya merupakan bagian dari cara masyarakat tradisional memahami dan menjaga kehidupan
Senada, Akbar Amri, S.S., S.Pd., M.Si., memandang bahwa isu budaya dalam pengajaran bahasa Makassar sangat penting karena bahasa dan budaya merupakan dua aspek yang tak terpisahkan.
Dalam konteks pendidikan, mengenalkan budaya lokal seperti adat istiadat, sistem kekerabatan, nilai-nilai kesopanan, dan berbagai Sastra Makassar dapat memperkuat identitas Peserta didik dan menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan leluhur mereka.
Guru percaya bahwa pembelajaran bahasa Makassar tidak hanya sebatas penguasaan kosakata dan tata bahasa, tetapi juga pemahaman konteks sosial dan budaya yang melatarbelakanginya. Dengan mengintegrasikan unsur budaya dalam proses belajar, siswa lebih mudah memahami makna bahasa secara menyeluruh dan terlibat secara emosional.